Menko PMK Akan Audiensi dengan Pemuka dan Ormas Keagamaan untuk Sadarkan Rakyat Bahaya Judol

Koresponden TribuneNews.com Danang Triatmojo melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadzir Efendi mengatakan camat dan lurah sedang melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya perjudian online. 

Rapat lurah dan lurah dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tajahjanto.

Sementara itu, Muhaddihr mengatakan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan akan menerima pengunjung dari tokoh dan organisasi keagamaan.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), Majelis Masjid Indonesia, keuskupan dan organisasi keagamaan lainnya akan menghadiri sidang tersebut. 

“Boleh nanti saya bertemu dengan MUI, Majelis Masjid, dan Uskup. Saya sedang merencanakannya,” kata Muhadjir saat ditemui di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024). dikatakan. . )

Tujuan sidang ini adalah untuk menegaskan kembali pencegahan perjudian online. Muhadzir mengatakan, proses pencegahan tidak hanya sebatas pemblokiran situs judi online, namun juga menyasar situs-situs tersebut dengan menyadarkan masyarakat akan bahaya perjudian online. 

“Untuk memastikan mekanisme pencegahan ini tidak hanya memblokir situs perjudian online tetapi juga menciptakan kesadaran khususnya di kalangan masyarakat untuk menjauhi perjudian online,” kata Muhadjir. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tajahjanto mengumumkan hampir semua provinsi sudah membuka perjudian online.

Sementara itu, Hadi juga mengungkapkan, inilah 5 provinsi terbesar yang secara demografis masyarakatnya terpapar perjudian online, berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat pertama dengan 535.644 pejudi online dengan nilai transaksi Rp3,8 triliun. 

Lalu, DKI Jakarta menduduki peringkat kedua dengan jumlah pemain judi online sebanyak 238.568 orang dengan total transaksi Rp 2,3 triliun.

Di peringkat ketiga ada Jawa Tengah dengan 201.963 pemain judi online dan total transaksi Rp 1,3 triliun.

Di peringkat keempat, Provinsi Jawa Timur memiliki 135.227 pemain judi online dan total transaksi Rp 1,051 triliun. 

Terakhir ada Provinsi Banten yang jumlah pelakunya sebanyak 150.302 orang dan nilai transaksi perjudian online mencapai Rp 1,022 triliun.

Sedangkan di tingkat kabupaten, urutan pertama ditempati oleh Kota Administratif Jakarta Barat dengan transaksi Rp792 miliar dan Kota Bogor dengan transaksi Rp612 miliar.

Kabupaten Bogor Rp567 miliar, Jakarta Timur Rp480 miliar, dan Jakarta Utara Rp430 miliar.

Di tingkat kelurahan, angka tertinggi ada di Kelurahan Dakshina Bogor dengan jumlah pelaku kejahatan sebanyak 3.720 jiwa dan peredarannya sebesar Rp349 miliar.

Nantinya, pelaku tindak pidana dan peredaran Rp 196 miliar di Kecamatan Tambora sebanyak 7.916 pelaku dan peredarannya di Kecamatan Cengkareng sebanyak 14.782 pelaku dan Rp 176 miliar.

Di Kecamatan Tanjung Prek berpenduduk 954 jiwa dan peredarannya Rp 139 miliar. 

Kecamatan Kemayoran Rp 118 miliar dengan 6.080 pemain, disusul Kecamatan Kalideres Rp 113 miliar dengan 9.825 pemain, dan Kecamatan Penjaringan dengan total transaksi Rp 108 miliar dengan 7.127 pemain.

Hadi mengatakan, “Nanti lurah dan lurah akan kami undang ke Kementerian Polhukam, karena ada lagi yang tergabung dalam Ditjen Keamanan dan kementerian lain, namanya sudah kami sampaikan ke pimpinan lembaga. .” . .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *