Menko Luhut Ungkap Kesiapan Pemerintah dan PLN Terapkan CCS di Sektor Kelistrikan

Dilansir jurnalis Tribunenews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Kelautan dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah siap menerapkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) melalui perusahaan listrik milik negara (PLN).

Penerapan ini merupakan salah satu pilar utama dekarbonisasi di sektor ketenagalistrikan dan akan membantu mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih awal.

Menteri Koordinator Luhut Terbitnya Perpres Nomor 14 Tahun 2024 menunjukkan komitmen pemerintah dalam menerapkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon serta CCS sebagai bagian dari inisiatif karbonisasi.

“Pemerintah Indonesia ingin bergerak cepat dalam menerapkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon,” kata Luhut dalam keterangannya, Selasa (8 Juni 2024).

“Kami memahami pentingnya kematangan teknologi CCS, sehingga kami akan terus bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut,” lanjutnya.

Luhut mengatakan penerapan seperti itu tidak hanya bermanfaat dalam upaya penurunan emisi karbon secara signifikan, tetapi juga akan menjadikan Indonesia sebagai pionir CCS dan menciptakan lapangan kerja baru untuk menciptakan ekonomi sirkular.

” Inisiatif CCS dipimpin oleh Indonesia dan negara-negara tetangga untuk mengurangi emisi dan melindungi planet kita. “Sebaliknya, Indonesia ingin menjadi pionir CCS lintas batas yang mengubah investasi menjadi pendapatan, lapangan kerja dan inovasi, menciptakan kesejahteraan dan keberlanjutan,” kata Luhut.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Dharmawan Prasodojo mengatakan PLN telah menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mengurangi emisi karbon, salah satunya dengan mengembangkan teknologi CCS.

“Kami memiliki peta jalan transisi energi yang komprehensif dan kami berkomitmen untuk mencapai peta jalan menuju net zero emisi pada tahun 2060,” jelas Dharmawan.

Ia menambahkan, PLN, perusahaan pionir penerapan teknologi CCS di Indonesia, sedang mempelajari pengembangan teknologi CCS di lima pembangkit listrik bekerja sama dengan berbagai mitra internasional.

“Tantangan untuk mencapai transisi energi begitu besar sehingga kami telah bekerja sama dengan berbagai mitra internasional untuk melakukan kajian penerapan CCS di empat PLTU dan satu PLTGU.

Sebagai tambahan informasi, saat ini pembangkit PLN sebesar 37,6 gigawatt (GW) telah memenuhi persyaratan penerapan CCS dan 19 GW secara teknis layak dan diprioritaskan untuk penerapan CCS.

Untuk menyukseskannya, PLN bekerja sama dengan mitra seperti JERA, JGC, INPEX dan Karbon Korea untuk mempelajari penerapan CCS di PLTU PLN dan PLTGU.

Pabrik percontohan penerapan CCS antara lain PLTU Suralia Unit 1 sd 4, PLTU Suralia Unit 5 sd 7, PLTU Indramayu, PLTGU Tambak Lorok, dan PLTU Tanjung Jati B.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *