Menko Luhut Tegaskan Utang Indonesia Masih Aman dan Bisa Dibayar

Laporan jurnalis Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan utang pemerintah Indonesia masih dalam masa aman yang terlihat dari posisi utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). ) rasio sebesar 36 persen.

“Kita tidak ada masalah, utang kita masih logis untuk dibayar,” kata Menko Luhut pada acara HUT Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) ke-52 di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2024). .

Luhut juga memperkirakan target pertumbuhan ekonomi lima tahun ke depan akan tercapai tanpa mengorbankan keberlanjutan kebijakan fiskal.

“Di kantor saya mereka sedang membuat model ekonomi, sehingga kita lihat dalam 5 tahun ke depan kita tidak ada masalah dengan defisit anggaran 2,5 persen. Tidak ada masalah,” jelasnya.

Jadi kalau di luar ada yang ribut seperti ini, tidak ada apa-apa, ibu kota bisa kita selesaikan, Tol Sumatera bisa kita selesaikan, proyek lain juga bisa kita selesaikan, lanjutnya.

Bahkan, Luhut mengaku utang pemerintah tidak berpengaruh terhadap program pangan bergizi andalan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan pembangunan 20 sekolah menengah atas (SMA).

“Kami akan berkoordinasi untuk memperbesar defisit sesuai batas, merelokasi belanja menjadi produktif dan semuanya akan kita lakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Pendanaan ini juga akan kita lanjutkan,” ujarnya.

“Pangan bergizi itu dibuat secara bertahap dengan membangun, saya kira ide presiden terpilih adalah menjadikan SMP lebih baik dari 20 secara bertahap. Itu langkah super strategis untuk menyongsong Indonesia memasuki masa keemasan di tahun 2045,” ujarnya. ditambahkan.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat jumlah utang pemerintah meningkat hingga akhir April 2024. Peningkatan ini terjadi setelah situasi utang menurun pada Maret lalu.

Mengutip data dokumen APBN kita, jumlah utang pemerintah per 30 April sebesar Rp 8.338,43 triliun. Jumlah tersebut meningkat menjadi sekitar Rp76,33 triliun dari bulan sebelumnya sebesar Rp8.262,10 triliun.

Namun rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) menurun. Rasio utang terhadap PDB pada bulan April sebesar 38,64 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 38,79 persen.

Seiring menurunnya rasio utang, pemerintah memastikan posisi utang tetap terjaga. Sebab, rasio utang berada di bawah batas aman yang diatur UU No. 17 pada tahun 2023 yaitu 60 persen.

Selain itu, rasio utang juga lebih baik dibandingkan yang ditetapkan dalam Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah 2023-2026 yaitu sekitar 40 persen.

“Pemerintah mengelola utang secara hati-hati dan terukur untuk mencapai portofolio utang terbaik dan mendukung pengembangan pasar keuangan dalam negeri,” tulis Kementerian Keuangan, dalam dokumen APBN edisi Mei 2024 yang dikutip pada Kamis (30/5). /). 2024).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *