Menko Luhut: Sudah Tak Perlu Lagi BTS, Ada Starlink

Laporan dari Tribunnews.com Oleh Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakini Base Transceiver Towers (BTS) tidak diperlukan lagi setelah Starlink hadir di Indonesia.

“BTS sekarang sudah tidak perlu lagi BTS, orang sudah punya Starlink,” ujarnya dalam pidato bertajuk “Bahas Hak Cipta hanya dengan Menteri Kelautan dan Perikanan” di Jakarta Selatan, Selasa (6 April 2024).

Seperti kita ketahui bersama, layanan jaringan satelit Starlink menggunakan konstelasi satelit low earth orbit (LEO).

Nantinya, pengguna Starlink akan membutuhkan receiver kecil yang disebut antena parabola untuk terhubung ke jaringan satelit.

Luhut mengatakan dengan adanya Starlink, seluruh layanan bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hanya layanan pendidikan dan kesehatan yang disebutkan.

“Sekarang (Starlink) sudah berjalan, pendidikan membaik, kesehatan meningkat,” kata Luhut.

Luhut mengatakan, pelayanan kesehatan akan semakin baik karena dengan adanya Starlink, penyandang tuna netra akan semakin sedikit.

Jika blind spot berkurang, koneksi jaringan akan lebih stabil sehingga komunikasi bisa lebih baik, terutama di daerah terpencil.

“Khususnya di daerah terpencil untuk memberikan layanan kesehatan dan layanan pendidikan seperti gizi, sekolah menengah dan ya masih banyak layanan lainnya,” kata Luhut.

Soal keberadaan Starlink, dikhawatirkan akan bersaing dengan penyedia jaringan, dan Luhut mengatakan itu niatnya.

Keberadaan Starlink disebut-sebut memicu persaingan antar organisasi untuk memberikan layanan terbaik.

“Saya kira persaingan harus kita ciptakan agar bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Jadi jangan dikira ada yang bertahun-tahun punya saham, misalnya di perusahaan listrik atau telekomunikasi. Kita harus biarkan kita bersaing,” Luhut dikatakan . .

Selain itu, kata dia, pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Oleh karena itu, Starlink diperkenalkan untuk menciptakan persaingan antar organisasi dalam memberikan layanan yang lebih baik.

Luhut menambahkan, “Masyarakatlah yang paling diuntungkan. Kalau tidak bisa bersaing, itu salahnya. Tapi tugas pemerintah memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.”

Jadi (melalui Starlink) di daerah terpencil bisa mendapatkan nasehat dari tenaga medis di Jakarta bahkan bisa dilakukan operasi di Jakarta, ”ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *