Laporan jurnalis Tribunnews.com Nitis Havaro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan telah terjadi pergeseran perdagangan yang lebih menguntungkan Amerika Serikat (AS) dibandingkan China dan dinilai baru pertama kali terjadi. dalam sejarah.
Hal itu ia sampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional 2024 secara virtual, Jumat (14/06/2024).
“Kita juga harus mencatat bahwa Tiongkok dan Amerika Serikat kini sedang mengalihkan perdagangan. Jadi kuartal ini perdagangan ASEAN ke Amerika lebih tinggi dibandingkan ke China pak, ini pertama kalinya dalam sejarah,” kata Airlangga.
Airlangga mengatakan, perubahan perdagangan ini belum terlalu menguntungkan Indonesia karena masih terganjal perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat atau Free Trade Agreement (FTA).
Meski demikian, Airlangga menegaskan, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan perjanjian perdagangan full-time equivalen (FTE) dengan Amerika Serikat.
“Artinya supply shift memang benar terjadi, hanya karena kita tidak punya VE pak, jadi yang diuntungkan tetap Vietnam, Thailand, dan beberapa negara ASEAN lainnya. Jadi kami bersiap untuk berdagang dengan Amerika,” ujarnya.
Di sisi lain, Airlangga menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan negara-negara ASEAN. Pada Mei 2024, inflasi sebesar 2,84 persen tahun ke tahun (year-on-year), lebih rendah dibandingkan negara lain.
“Dibandingkan negara G20 lainnya, Rusia misalnya 7,84 persen year-on-year, India 4,75 persen, Australia 3,6 persen, Amerika Serikat 3,3 persen. Jadi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan negara-negara tersebut,” tegasnya.