Menko Airlangga Sebut Industri Baja RI Ditakuti Berbagai Negara di Dunia, Ini Penyebabnya

Dilansir reporter Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto mengatakan industri baja Indonesia menjadi ketakutan negara lain di dunia.

Baja yang merupakan produk ekspor utama Indonesia selain minyak sawit dan batu bara dinilai memiliki daya saing yang tinggi.

Menurut Pak Goolkar, jika negara-negara di dunia mengajukan gugatan, ini tandanya mereka punya kemampuan paling kontroversial.

“Ekspor terbesar Indonesia adalah baja, kelapa sawit, dan batu bara, tiga unsur persaingan khusus, kalau persaingannya khusus, simbolnya sederhana, prosesnya dilakukan di luar negeri, kasus kelapa sawit diadili, dan baja tahan karat hadir dalam bentuk ekspor. Jadi uji coba ini menunjukkan kita sangat kompetitif,” kata Airlangga pada Seminar Nasional dan Konstruksi Baja di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

“Saya melihat kelas kami kuat dan kelas kami ditakuti oleh banyak negara di dunia.”

Senada dengan hal tersebut, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa: Indonesia menduduki peringkat ke-4 eksportir baja terbesar.

Indonesia yang menduduki peringkat ke-17 dalam daftar eksportir baja terbesar dunia pada tahun 2019 akan menduduki peringkat ke-4 pada tahun 2023.

Berdasarkan data peta perdagangan yang disampaikan Zulkifli dalam pemaparannya, pada tahun 2023 Indonesia akan menguasai 5,61 persen ekspor baja dunia.

Sedangkan Indonesia, Jepang 6,42%, Jerman 6,95%, China 14,57%.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan ekspor produk baja batangan pada triwulan I tahun 2024 meningkat sebesar 38,3% dari 3,81 juta ton menjadi 5,27 juta ton.

Pada periode tersebut, impor baja Indonesia mengalami penurunan dari 3,91 juta ton menjadi 3,51 juta ton atau turun sebesar 10,2%.

Perkembangan tersebut melanjutkan tren positif selama 5 tahun terakhir, bahkan pada tahun 2019-2023.

Ikatan Industri Baja Indonesia (IISIA) menyebutkan ekspor baja terus meningkat dari 5,99 juta ton pada tahun 2019 menjadi 18,19 juta ton pada tahun 2023 atau meningkat sebesar 204%.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *