Laporan reporter Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan program pangan bergizi dan peningkatan kesehatan berhasil memperkuat visi Indonesia emas pada tahun 2045.
Menurutnya, untuk Indonesia emas di tahun 2045 diperlukan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan sekarang, yakni 6 hingga 8 persen. Tentu saja, hal ini juga didorong oleh peningkatan kualitas dan inklusi yang berkelanjutan.
“Program pengembangan sumber daya manusia, termasuk program pangan bergizi dan peningkatan reformasi kesehatan, peningkatan mutu pendidikan, dan peningkatan jaring pengaman sosial, sangat penting untuk meningkatkan produktivitas sumber daya masyarakat Indonesia,” kata Sri Mulyani dari DPR. Sidang Paripurna, Selasa. (6/4/2024).
Bendahara Negara mencontohkan negara maju seperti Korea Selatan yang berhasil menghindari jebakan pendapatan menengah. Menurutnya, untuk mencapai hal tersebut, Korea Selatan membutuhkan produksi yang tinggi dan stabil selama 15 tahun agar bisa menjadi negara maju.
“Investasi dan pangsa sektor manufaktur Korea Selatan tumbuh lebih dari 10 persen setiap tahunnya,” kata Sri Mulyani.
Selain itu, ia mencontohkan Taiwan yang mencatat pertumbuhan investasi sebesar 20 persen, dan sektor manufaktur tumbuh di atas 8 persen. Hal inilah yang menjadikan Taiwan sebagai negara maju.
“Selain kualitas dan produktivitas sumber daya manusia, perbaikan kondisi keuangan untuk meningkatkan pangsa investasi dan pertumbuhan industri manufaktur menjadi kunci perjalanan menuju Indonesia emas,” jelasnya.