Mengupas Sang Guru Kemanusiaan di Peringatan 25 Tahun Wafatnya Romo YB Mangunwijaya

Demikian dilansir reporter Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bentara Budaya Jakarta dipenuhi generasi muda dari berbagai komunitas agama, sekolah, dan dunia usaha yang berkumpul dalam Rapat Bahagia Karya Baba Mangun yang diawali oleh panitia wafatnya Baba YB pada 25 Januari. Mangunwijaya, Sabtu sore, 18 Mei 2024.

A Kunarwoko selaku ketua umum partai mengatakan, sifat Baba Mangun terlihat dari kebesaran hatinya terhadap rakyat kecil dan masyarakat yang sudah tidak mempunyai harapan lagi bahwa Tuhan telah menyerahkan Baba Mangun ke tangannya, bukan demi dirinya sendiri.

Ilham Khoiri, GM Bentara Budaya & Manajemen Komunikasi Kompas Gramedia mengatakan, salah satu proyek Romo Mangun yang masih dikenang saat ini adalah Bentara Budaya Jakarta.

Bentuk rumah keluarga Bentara Budaya diciptakan Romo Mangun dengan mengubah image Rumah Kudus yang terdapat perpaduan antara keindahan dan fungsi. Oleh karena itu Romo Mangun selalu menjadi bagian penting Bentara Budaya Jakarta, dia memberitahu.

Acara Ngobrol Seru Romo Mangun dipandu oleh Prof. Komaruddin Hidayat, Inayah Wahid, Dr. CB Mulyatno, Pr. sebagai pelanggan.

Dalam perkenalan ini, Komaruddin Hidayat, Baba Mangun adalah sosok nyata yang telah menyerahkan dirinya kepada Tuhan, terlihat dari perannya dalam menciptakan orang-orang Indonesia yang dekat dengannya untuk kepentingan kota.

Romo Mangun dikenang sebagai teladan yang baik di seluruh umat karena ia berteman dengan Kyai dan tokoh agama lainnya.

Inaya Wahid yang mengetahui nomor Romo Mangun melalui sahabat Gus Dur mengatakan, Romo Mangun adalah sebuah visi karena semasa hidupnya ia selalu bercerita tentang Indonesia Emas 2045 yang bahkan sidang ini masih berproses dan sulit untuk diselesaikan. ini adalah masa depan.

Memiliki cerita yang seru, karya Romo Mangun juga memuat kisah Dr. CB Mulyatno, Pr yang meneruskan kiprah Romo Mangun di bidang pendidikan dengan menjalankan Yayasan Dinamika Pendidikan hingga saat ini. Hal ini dilanjutkannya sebagai warisan dari Baba Mangun yang sangat menggemari pendidikan dasar.

Dialog lucu Romo Mangun semakin menarik dengan adanya Ojing Raharjo yang berperan sebagai Romo Mangun dalam film dokudrama Sang Manyar Nyanyian Pinggir Kali.

Acara ditutup dengan peluncuran buku “Mempelajari Kata dan Teladan Rama Mangun” karya St. Sularto, dkk yang memberikan tanda kepada perwakilan hadirin dengan terbitnya website www.romomangun. .com sebagai situs jejaring sosial sahabat Romo Mangun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *