Menggila di IWF World Cup 2024, Lifter Rizki Juniansyah Sempat Langgar Larangan Dokter

Gila Piala Dunia IWF 2024, Lifter Rizki Juniansya Bantah Larangan Dokter karena Radang Usus Buntu

Laporan reporter Tribunnews.com, Abdul Majeed

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lifter muda Indonesia, Rizki Juniansya tampil bodoh saat berlaga di Piala Dunia IWF 2024 Thailand pada 4 April.

Pada perlombaan kategori 73 kg, Rizki mencatatkan total angkatan 365 kg dan menjadi juara.

Hasil tersebut membuat Rizki lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Padahal, di ajang tersebut, Rizki tak mau tampil di Olimpiade. 

Rekan setimnya Rahmat Erwin menjadi favorit karena sudah pernah tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Namun pada kualifikasi Olimpiade Paris, Rahmat finis ketiga dengan total angkatan 355 kg.

Rizki mengaku bertekad untuk memainkan permainan tersebut.

Bahkan, untuk Indonesia, ia melanggar larangan dokter untuk diperbolehkan berlatih dan berkompetisi hanya karena menjalani operasi usus buntu.

“Saya menjalani operasi usus buntu di rumah sakit pada 31 Agustus. Saat itu saya juga istirahat, tidak latihan sama sekali. Akhirnya dokter menyarankan untuk menjalani operasi usus buntu. Tapi dari situ saya berpikir, karena ada kualifikasi olimpiade di Riyadh, saya harus langsung kesana 3 hari setelah operasi, kata Rizki, Kamis (16/5/2024) di Grand Hyatt Jakarta.

“Karena itu perlu untuk berpartisipasi dalam Olimpiade. “Di situlah saya menyapa, mengenal orang-orang di sana dan mereka mengapresiasi saya bisa berada di sana.”

“Bahkan presiden IWF mengucapkan terima kasih kepada saya karena saya baru saja menjalani operasi usus buntu. Lalu dokter melarang saya olah raga selama 6 bulan. Namun akhirnya saya mengikuti Kejuaraan Dunia di Uzbekistan, saya mendapatkan 3 medali perak, 2 emas dan 1 perak di Thailand, dan saya memecahkan rekor dunia di Thailand. “Usus buntunya tinggal 4 bulan lagi, padahal kata dokter tidak boleh, tapi saya nakal,” jelasnya.

Kini Rizki baik-baik saja. Ia perlu mempersiapkan diri jelang tampil di Olimpiade Paris 2024.

Rizki yang pertama kali tampil di Olimpiade langsung meraih prestasi tertinggi dengan meraih medali emas.

Karena itu, ia terus menjaga kondisi tubuhnya mulai dari latihan, istirahat, nutrisi hingga kesehatan mental agar bisa menampilkan performa terbaiknya di Olimpiade Paris.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *