Laporan reporter Tribunnews Khor Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membuka cakrawala baru di berbagai sektor, termasuk dunia komputasi personal.
Inovasi terkini berupa laptop AI menjadi bukti nyata bahwa kita berada di ambang era baru, di mana perangkat elektronik tidak hanya sekedar alat, namun juga mitra cerdas yang memahami dan memproses kebutuhan kita dengan efisiensi tinggi.
“Laptop AI muncul sebagai jawaban atas kebutuhan pemrosesan data yang semakin kompleks. Laptop AI bukan sekadar laptop konvensional,” ujar Frank Wang, Director Consumer Business, ASUS Indonesia, dikutip Minggu 31 Maret 2024.
Dijelaskan bahwa laptop AI merupakan perangkat yang dilengkapi Neural Processing Unit (NPU) untuk mengoptimalkan pemrosesan aplikasi berbasis AI.
NPU mewakili revolusi dalam arsitektur komputasi, yang dirancang khusus untuk menangani operasi AI, memungkinkan laptop melakukan tugas-tugas seperti pengenalan suara dan analisis gambar dengan lebih cepat dan efisien.
“Perbedaan mendasar antara laptop AI dan laptop tradisional terletak pada kemampuannya memproses algoritma AI,” kata Frank Wang.
Kehadiran teknologi NPU pada laptop AI berarti laptop tersebut dapat menafsirkan dan mengeksekusi instruksi AI dengan cara yang lebih natural dan intuitif.
Hal ini membuka kemungkinan baru dalam penggunaan laptop, mulai dari peningkatan produktivitas hingga pengalaman pengguna yang lebih personal.
“Kehadiran NPU pada laptop tidak hanya meningkatkan performa aplikasi yang sudah ada, tetapi juga memperluas wawasan pengembangan aplikasi baru,” jelasnya.
Oleh karena itu, pengembang kini dapat merancang perangkat lunak yang lebih kompleks, menggunakan kecerdasan buatan untuk memberikan solusi yang lebih cerdas dan responsif bagi pengguna. Laptop AI vs. Laptop Konvensional
Laptop dengan kecerdasan buatan diklaim lebih unggul dibandingkan laptop konvensional. Pasalnya, aplikasi berbasis AI tidak hanya semakin berkembang, namun juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari.
Berkat kemampuan pemrosesan yang optimal untuk aplikasi berbasis AI, laptop AI menjadi perangkat yang tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, namun juga tahan terhadap masa depan.
Laptop AI juga mendukung berbagai aplikasi masa depan yang semakin mengandalkan kecerdasan buatan.
“Dengan laptop yang dilengkapi NPU, pengguna dapat merasakan pengalaman menggunakan aplikasi AI pada performa puncak tanpa mengkhawatirkan masalah kompatibilitas perangkat keras di masa depan,” ujarnya.
Memilih laptop AI yang tepat memerlukan pemahaman tentang kebutuhan spesifik Anda. Yang pertama dan terpenting, prosesor adalah jantung dari setiap laptop AI.
Prosesor seperti seri Intel Core Ultra atau seri AMD Ryzen 8000 dengan kemampuan pemrosesan yang bertenaga dan efisiensi energi yang lebih optimal sangat cocok untuk menangani tugas-tugas berbasis AI.
Kedua, pertimbangkan faktor pendukung seperti kapasitas RAM yang memadai untuk multitasking tanpa gangguan, serta penyimpanan data dan aplikasi yang cukup. Jangan lupakan pentingnya kartu grafis, terutama untuk tugas-tugas yang membutuhkan pemrosesan grafis tinggi, seperti desain grafis atau gaming.
Terakhir, perhatikan fitur pendukung lainnya seperti kualitas layar, daya tahan baterai, dan faktor portabilitas. Laptop AI yang ideal harus mampu mendukung produktivitas Anda di mana saja, kapan saja, tanpa mengurangi performa atau kegunaan.
Frank Wang mengatakan meski sudah diperkenalkan secara global, laptop AI belum banyak tersedia di Indonesia.
ASUS diklaim menjadi pemimpin pasar laptop AI di Indonesia. ASUS juga menjadi produsen laptop pertama yang memperkenalkan laptop AI di Indonesia yaitu Zenbook 14 OLED (UX3405) yang ditenagai prosesor Intel Core Ultra Series dengan layar ASUS Lumina OLED dan bersertifikat telah lulus uji ketahanan standar kelas militer AS. ( MIL -STD-810H).
Kedepannya, perusahaan akan lebih banyak menghadirkan laptop AI ke Indonesia sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan laptop AI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.