Mengenal Guinea, Negara Berpenduduk 13 Juta Namun Punya Segudang Pemain yang Abroad di Eropa

TRIBUNNEWS.COM – Kenali Guinea lebih dekat saat timnas Indonesia akan bersaing memperebutkan tiket final Olimpiade Paris 2024.

Indonesia mau tidak mau akan menghadapi Guinea setelah kalah 1-2 dari Irak pada putaran ketiga Piala Asia U23 2024, Kamis (2/5/2024).

Laga Indonesia kontra Guinea akan berlangsung pada 9 Mei 2024 di CNF Clairefontaine Paris.

Keduanya dijadwalkan bentrok pada pukul 14.00 atau 19.00 WIB waktu setempat.

Nama Guinea memang agak asing di timnas Indonesia. Jadi di mana sepak bola Guinea berkembang?

Guinea adalah sebuah negara di Afrika Barat. Peta Guinea (Wikipedia)

Setelah memperoleh kemerdekaan dari Perancis pada tahun 1958, Guinea sering disebut sebagai Guinea Prancis alias Guinea Francaise.

Guinea memiliki luas 246 ribu kilometer persegi dan berbentuk seperti bulan sabit.

Perbatasan barat daya Guinea adalah Samudra Atlantik.

Tetangga Guinea adalah Sierra Leone, Liberia dan Pantai Gading.

Sungai Nigeria berasal dari Guinea dan mengalir ke timur.

Guinea memiliki populasi 13.237.832 jiwa pada tahun 2022, menempati peringkat ke-75 di dunia.

Berbeda dengan Indonesia yang menempati peringkat empat besar dengan jumlah penduduk sebanyak 278.696.200 jiwa.

Meskipun Guinea 21 kali lebih kecil dari jumlah penduduk Indonesia, Afrika Barat memiliki lapangan sepak bola yang berkembang pesat.

Sepak bola adalah olahraga paling populer di Guinea setelah bola basket.

Guinea membentuk federasi dan liga nasional pada tahun 1960 dan telah bergabung dengan FIFA sejak tahun 1962.

Dan bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Afrika sejak tahun 1963.

Timnas Guinea dijuluki Gajah Nasional Chili.

Pada tahun 1962, Guinea bermain di pentas internasional melawan Jerman Timur.

Timnas senior Guinea belum pernah mencapai final Piala Dunia. Namun, mereka menjadi runner-up di belakang Maroko pada Piala Afrika 1976.

Juara Nasional Guinea adalah trofi tertinggi sepak bola Guinea.

Timnas U23 Guinea nyaris identik dengan Garuda Muda di Piala Afrika U23.

Guinea U23 baru saja menjalani debutnya di Piala Afrika U23 2023.

Mereka finis keempat setelah kalah dari Mali melalui adu penalti.

Timnas sepak bola Indonesia U23 juga menjalani debut di Piala Asia U23 2024 dan finis di peringkat keempat.

Keduanya kini akan bersaing memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024.

Pemenang babak play-off menunggu Grup A Olimpiade, yang meliputi Paris (tuan rumah), Amerika Serikat, dan Selandia Baru.

Timnas Indonesia tidak memiliki banyak keuntungan karena venue melawan Guinea akan berada di Prancis.

Prancis adalah rumah kedua bagi Guinea, sementara Indonesia, yang baru saja menyelesaikan Piala Asia U23, harus tetap bugar.

Menurut Transfermarkt, Guinea didominasi pemain asing.

Tentu saja banyak yang berkarier di benua biru Eropa dan pernah memperkuat beberapa klub elit.

Tim yang saat ini diasuh mantan pemain PSG Kaba Diwara itu memiliki 13 pemain yang sudah merumput di Eropa sejak awal April. Guinea Tunggu Indonesia Berebut Tiket Final Olimpiade (Instagram @feguifootofficiel)

Diantaranya adalah Algasime Bah (Olympiakos), Selu Diallo (Deportivo Alaves), Mohamed Soumah (KA Gent), Madiu Keita (Auxerre B).

Lalu ada Lassana Diakhabi (Valencia) hingga Aguibo Camara (Atromitos Athens).

Faktanya, Algassime Bah tampil bagus bersama Olympiacos B musim ini. Pemain berusia 21 tahun itu telah mencetak 11 gol dan dua assist musim ini untuk klub Yunani tersebut.

Boleh dikatakan sepak bola Guinea sedang booming. Mereka tumbuh seperti Indonesia.

Di Piala Afrika U23, mereka tergabung di Grup A bersama Maroko, Ghana, dan Kongo. Di luar dugaan, Guinea U-23 lolos ke babak semifinal sebagai runner-up.

Guinea U-23 memberikan perlawanan saat menghadapi Mesir U-23. Sayangnya, mereka kalah tipis 1-0 dan tak mampu mencapai final.

Dalam perebutan tempat ketiga, Guinea U-23 yang bermain imbang 0-0 melawan Mali di waktu reguler akhirnya kalah adu penalti 4-3.

Dalam ranking FIFA per April tahun lalu, tim nasional sepak bola senior Guinea berada di peringkat 76 dunia dengan total skor 1324,65.

Guinea juga berambisi lolos ke Olimpiade tahun ini.

Guinea terakhir kali mengikuti Olimpiade pada tahun 1968, sedangkan Indonesia terakhir kali tampil pada tahun 1956.

Sebelum Guinea, Morley Cisse adalah pelatihnya. Namun posisi tersebut sudah diisi oleh mantan gelandang PSG dan Arsenal, Kaba Diwara sejak April.

Menurut Transfermarkt, total nilai pasar grup Guinea adalah Rp133,40 miliar.

Dari 27 pemain tersebut, setidaknya 20 orang merupakan warga negara asing dan 16 di antaranya bermain di Eropa. Berikut adalah daftar pemain Guinea U23 di Piala Afrika U23

Kiper

Sandali Conde (21 tahun / SV Stripfing) Seko Kamara (21 tahun / Hafia FC) Lassana Diakhabi (20 tahun / Valencians FC U19) Mori Keita (18 tahun / Hafia FC)

Garis pertahanan

Naby Oulare (21 tahun / Boluspor) Sahamkou Kamara (20 tahun / FC Stade-Lausanne-Ochy) Chek Thiam (20 tahun / Bearshot VA)

Madiu Kita (19 / AJ Auxerre B) Bangali Cese (21 / SOAR Academy) Sheriff Kamara (21 / Hafia FC) Mohamed Soumah (21 / Jong KAA Gent)

Pusat

Ousmane Kokoe Coumbassa (22 tahun / Al-Shorta SC) Fode Camara (21 tahun / CS SFaxien) Naby Camara (22 tahun / Al Waab SC) Ibrahima Fofana (21 tahun / Kocaelispor)

Selu Diallo (20 tahun / Deportivo Alaves B) Aguibo Kamara (22 tahun / Atromitos Athens) Seko Tidani Bangoura (22 tahun / Tuzlaspor)

Momo Cisse (21 tahun / nomor klub) Alseni Soumah (23 tahun / Horoya AC) Salifou Soumah (20 tahun / Zira FC)

Depan

Ousmane Kamara (22 tahun / FC Annecy) Algasim Bah (21 tahun / Olympiakos Piraeus) Elhadj Bah (22 tahun / USL Dunkirk)

Mohamed Diaby (22 tahun / KF Trepka 89) Saran Mamoudou Kante (23 tahun / Hafiya FC) Mohamed Lamin Soumah (21 tahun / AS Kalum)

(tribunenews.com/cit n/ke)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *