Mengenal Cara Buat Oksigen Murni di Tengah Polusi Udara

Laporan reporter Tribunnews.com Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Apalagi di kota-kota besar terjadi permasalahan udara.

Memburuknya polusi udara dikhawatirkan menimbulkan dampak kesehatan ringan hingga parah.

Solusi untuk mengatasi pencemaran udara ada berbagai macam, mulai dari cara yang sederhana hingga yang menerapkan teknologi.

Seperti pengurangan penggunaan kendaraan bermotor, penanaman pohon dan teknologi penghasil oksigen yang dimulai oleh masyarakat di Yogyakarta.

Generator oksigen adalah perangkat yang dirancang untuk menghasilkan oksigen murni secara terus menerus.

Alat ini bekerja dengan cara memisahkan oksigen dari udara sekitar dan mengumpulkannya dalam sumber oksigen yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Prinsip dasar pengoperasian generator oksigen adalah proses pemisahan udara yang dikenal dengan nama adsorpsi padatan terlarut (PSA) atau distilasi tekanan rendah (LPD).

Generator oksigen bekerja dengan prinsip memisahkan zat-zat yang ada di udara, seperti nitrogen, karbon dioksida dan lain-lain, untuk menghasilkan oksigen murni.

Proses pemisahan ini biasanya menggunakan salah satu dari dua metode utama: Adsorpsi Larutan (PSA) atau Distilasi Tekanan Rendah (LPD).

Pada kedua metode tersebut, udara di sekitar perangkat disaring terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran dan partikel lain yang mungkin mengganggu proses pemisahan.

Pendiri Algari Jodie Senoatmojo mengungkapkan fungsi generator oksigen sendiri untuk mengatasi masalah polusi udara.

“Generator oksigen ini dikembangkan untuk memberikan dampak positif terhadap masalah pencemaran udara,” tulisnya, Jumat (4/5/2023).

Generator oksigen memiliki beberapa manfaat penting dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari kesehatan hingga produksi industri.

Karena pasien dapat menerima terapi oksigen di rumah dengan nyaman dan efektif.

Penipisan oksigen sudah terjadi sejak lama pada puncak pandemi Covid-19.

Hampir semua rumah sakit kesulitan menemukan gelembung oksigen untuk alat bantu pernapasan pasien yang saat itu melimpah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *