Pelajari tentang 3 teknik transplantasi rambut untuk mengobati kebotakan
William Jonata/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM – Transplantasi rambut atau biasa disebut transplantasi rambut dianggap sebagai cara tercepat mengatasi masalah kebotakan dibandingkan perawatan rambut lainnya.
Banyak orang yang tertarik menggunakan metode pengobatan ini untuk mengatasi masalah kebotakan. Bahkan beberapa selebriti pun melakukannya.
Berikut fakta mengenai teknologi transplantasi rambut:
1. FUT atau pengupasan
Prosedur medis ini mulai populer pada tahun 1970-an dengan menggunakan sistem yang disebut follicular unit transplantasi (FUT), atau lebih dikenal dengan peeling.
Teknik ini dilakukan dengan cara mengangkat kulit kepala dan rambut dari bagian belakang kepala.
Pisahkan rambut dari kulit dan gunakan pinset untuk menempelkannya di kepala.
2. Sel bahan bakar
Dalam perkembangannya di awal tahun 2000an, sistem yang disebut follicular unit Extraction (FUE) diperkenalkan, yang merupakan teknik transplantasi rambut yang paling banyak digunakan di dunia.
Untuk melakukan teknik ini, dokter tidak perlu membuat sayatan di kulit kepala hingga menyisakan jahitan.
Dokter cukup menghilangkan rambut dan folikelnya dari bagian belakang kepala dan menanamnya kembali di area yang botak.
Implantasi dilakukan dengan membuat beberapa sayatan dan memasukkan folikel rambut satu per satu ke dalam lubang yang dibuat menggunakan pinset.
3.DHI
Teknik yang terakhir disebut dengan transplantasi rambut langsung atau lebih dikenal dengan teknik DHI.
Dengan teknik ini, rambut yang ditransplantasikan tidak lagi dimasukkan dengan cara memotong dan memasukkan pinset ke dalam rambut.
Dokter menggunakan alat khusus untuk mengatur kedalaman, kemiringan, dan arah pertumbuhan agar hasilnya terlihat lebih natural dibandingkan dua teknik pertama.
Teknologi ini dibawa ke Indonesia oleh Dr. Cintawati Farmanina M.Bio (AAM) mewakili Klinik Farmanina melalui DHI International.
“Teknologi DHI merupakan perkembangan terkini dalam industri transplantasi rambut dan memberikan hasil yang tampak lebih alami,” kata Dr. Nina, sapaan akrabnya.
Menurutnya, teknik ini menghasilkan kepadatan rambut yang lebih baik dan tingkat keberhasilan yang tinggi.
“Bahkan, 97 persen lahan yang ditanami dijamin bisa tumbuh,” lanjutnya.