TRIBUNNEWS.COM – Kepedihan dan kekecewaan terlihat jelas di wajah Harry Kane saat menghadapi Real Madrid pada leg kedua semifinal Liga Champions di Santiago Bernabeu, Kamis (9/5/2024) pagi WIB.
Harry Kane hanya bisa meletakkan tangannya di kursi pemain di bangku cadangan sambil meletakkan dahinya di atasnya. Dia menunduk dengan kecewa.
Ia bermain selama 85 menit sebelum ditarik keluar oleh Thomas Tuchel untuk digantikan oleh Chopo-Moting. Kane mengalami cedera punggung.
Saat peluit panjang dibunyikan, Harry Kane tak bisa melepaskan tangannya dari kepala. Mantan pemain Tottenham itu berjalan dengan tangan di atas kepala dan hanya menunduk. Striker Bayern Munich Inggris #09 Harry Kane bertepuk tangan kepada para penggemar setelah pertandingan sepak bola Bundesliga 1 Jerman antara Werder Bremen dan FC Bayern Munich di Bremen, Jerman utara, pada 18 Agustus 2023. INA FASSBENDER /AFP (INA FASSBENDER /AFP)
Nah, kemudian, Bayern Munich kalah 2-1 dari Real Madrid di penghujung waktu normal babak kedua dan gagal melaju ke final Liga Champions.
Artinya, tak ada trofi bagi Bayern Munchen musim ini. Hal ini juga berlaku pada Harry Kane.
Bagi Bayern Munich, pencapaian musim ini serupa dengan musim 2011/2012 di mana mereka menyelesaikan musim dengan tangan kosong.
Selama lebih dari satu dekade, Bayern Munich hampir tidak pernah gagal meraih kemenangan, bahkan di liga domestik.
Namun tidak pada musim ini. Sementara bagi Harry Kane, perjalanan barunya di tanah Jerman tidak berakhir baik.
Harapan meraih trofi dengan bergabung dengan klub besar sebenarnya bukan sebuah jaminan. Harry Kane kurang beruntung bisa meraih trofi pertamanya sebagai pesepakbola profesional, baik di level klub maupun di level internasional (tanah air).
Sebagai seorang striker, Harry Kane melakukan tugasnya dengan baik.
Selama di Tottenham, ia merupakan pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa dengan koleksi 213 gol.
Outputnya tak berkurang selama musim debutnya di Bundesliga.
Harry Kane mencetak 44 gol dalam 45 pertandingan di semua kompetisi musim ini. Tiga puluh enam di antaranya terjadi hanya dalam 32 pertandingan liga.
Ia saat ini berada di puncak daftar peraih gelar Sepatu Emas Bundesliga dan Liga Champions (pencetak gol terbanyak).
“Dia melakukan tugasnya. Dia mencetak gol,” komentar legenda Inggris Rio Ferdinand usai pertandingan kepada TNT Sports, seperti dilansir BBC. Harry Kane resmi diperkenalkan sebagai pemain Bayern Munich pada Sabtu (12/8/2023) (twitter.com/HKane)
Kalah dari raksasa Spanyol Real Madrid di laga klasik Liga Champions sepertinya bisa diterima.
Bahkan kalah dari Leverkusen di kompetisi juara Bundesliga di mana anak asuh Xavi Alonso tidak terkalahkan dalam 48 pertandingan.
Namun tidak untuk DFB Pokal di mana Bayern Munich kalah dari klub divisi tiga Saarbrucken dan di awal musim saat Kane melakukan debutnya melawan RB Leipzig.
Harry Kane tak berkontribusi banyak saat melawan Saarbrucken, ia hanya bermain 30 menit sebelum Munchen kalah dan terdegradasi.
Meski Harry Kane tampil konsisten dan cemerlang musim ini, Bayern Munich punya banyak kekurangan musim ini. Hingga berakhirnya kompetisi tanpa gelar.
“Saya kasihan pada Kane. Dia menjadi superstar dan dia tidak punya peluang (di final Liga Champions),” kata mantan gelandang Bayern Munich Owen Hargreaves.
“Hebat. Dia luar biasa musim ini dan tidak berjalan sesuai rencana di 10 menit terakhir (melawan Real Madrid),” ucapnya.
Menurut BBC, Harry Kane melakukannya sendirian untuk membawa Bayern Munich meraih kejayaan, namun sayang peluang itu tidak datang kepada pemain berusia 30 tahun itu.
(Tribunnews.com/Sina)