Reporter TribuneNews24.com Rina Ayur melaporkan
TribuneNews.com, Jakarta — Dosen Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Dr. Forrest mengatakan untuk makan protein setiap hari.
Mengapa? Karena protein tidak menumpuk di dalam tubuh seperti lemak.
Degradasi, sintesis dan pemanfaatan protein
“Tubuh tidak dapat mensintesis protein melebihi kapasitas maksimum tubuh, dan kami tidak menyimpan protein untuk anabolisme selanjutnya,” demikian isi update media terkini untuk peluncuran F1 Shake Mix Cafe Latte.
Ia menjelaskan, protein memiliki fungsi penting bagi tubuh. Protein disebut sebagai bahan pembangun utama tubuh.
Protein sangat penting untuk berbagai fungsi penting seperti pertumbuhan dan perbaikan jaringan, pembentukan enzim dan hormon, serta dukungan sistem kekebalan tubuh.
Protein juga berperan dalam menjaga kesehatan otot dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
Nutrisi makro ini salah satunya memiliki beragam manfaat yang membantu tubuh mengatur aktivitas sehari-hari, membantu membangun dan memperbaiki jaringan otot, membantu memproduksi antibodi yang melindungi tubuh dari infeksi, serta membantu meningkatkan asupan kalori dan mengontrol berat badan.
Kebutuhan protein harian
Kebutuhan protein harian seseorang bervariasi menurut usia, jenis kelamin, berat badan, dan tingkat aktivitas fisik.
Secara umum, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 29 Tahun 2019, rata-rata kebutuhan protein per hari untuk pria adalah 65 gram dan wanita adalah 60 gram per hari.
“Kebutuhan ini mungkin lebih besar bagi mereka yang aktif secara fisik, seperti atlet atau mereka yang ingin menambah massa otot,” ujarnya.
Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife menyatakan bahwa, dalam jangka panjang, protein dapat mendukung kesehatan otot dan mencegah hilangnya otot terkait usia serta berkontribusi pada kekuatan dan kepadatan tulang untuk mencegah osteoporosis di usia besar.
“Mendapatkan cukup protein setiap hari sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh yang optimal dan mendukung kesehatan secara keseluruhan,” kata Rimbawan.
Gambaran konsumsi protein di Indonesia
Konsumsi protein di Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN.
Tingkat konsumsi protein di Indonesia sebesar 62 gram per kapita.
Sedangkan Malaysia (159 gram), Thailand (141 gram), dan Filipina (93 gram).
Dibandingkan negara non-ASEAN, konsumsi protein masyarakat di Indonesia cukup berbeda.
Konsumsi protein per kapita AS sebesar 267 gram, konsumsi protein per kapita Inggris sebesar 192 gram.
Mengonsumsi protein dalam jumlah yang relatif sama setiap kali makan akan semakin memudahkan optimalisasi sintesis protein tubuh.
Sarapan berprotein seimbang dengan makan siang dan makan malam berprotein akan mengoptimalkan sintesis protein dalam tubuh.
Sebagai perusahaan dan komunitas kesehatan terkemuka, pihaknya telah berpartisipasi dalam Pekan Sarapan Pagi Nasional (PESAN) sejak tahun 2016, menyelenggarakan roadshow pemeriksaan kesehatan, edukasi dan pengambilan sampel produk untuk mengedukasi konsumen akan pentingnya sarapan sehat. “Kampanye ini mensyaratkan asupan protein minimal 2 minuman per hari. Hal ini sejalan dengan prinsip Herbalife ‘80% nutrisi dan 20% gaya hidup aktif sehat’, yang menekankan keseimbangan antara nutrisi yang tepat dan gaya hidup aktif untuk mencapai kesehatan optimal. kata Direktur & General Manager PT Herbalife Indonesia, Octrianto Wahue Zatmiko.