Mendag Zulkifli Hasan: Perwakilan Dagang RI di Luar Negeri Harus Bisa Genjot Ekspor

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hassan (Julhas) membuka Rapat Koordinasi dan Rapat Teknis (Rakornis) Virtual Perwakilan Dagang Indonesia di Luar Negeri (Perwadag) di Grand Hyatt Melbourne, Australia pada Kamis (11/7/7). .

Mendag berharap setiap perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri dapat mendorong ekspor dan mendorong terwujudnya konsep Indonesia Emas.

“Kami sangat mendukung terselenggaranya Rapat Koordinasi dan Temu Teknis (RAKORNIS) Perwakilan Dagang Luar Negeri di Melbourne Tahun 2024. Kami berharap masing-masing perwakilan dagang dapat menunjukkan kinerja terbaiknya. Mari wujudkan impian Indonesia emas. Kolaborasi dan inovasi .,” kata Julhas, Senin (14/7/2024) dalam keterangan yang diterima.

Pada kesempatan yang sama Pt. Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Suhanto menjelaskan Rapat Koordinasi Perdagangan Luar Negeri dan Perdagangan Tahun 2024 akan dilaksanakan di Melbourne, Australia selama tiga hari pada 10-12 Juli 2024.

Acara ini dihadiri oleh 120 perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri, termasuk duta besar WTO di Jenewa, ketua KDEI di Taipei, atase perdagangan, konsul perdagangan di Hong Kong, dan pimpinan ITPC.

Dengan serangkaian diskusi dan pertemuan yang dilakukan dalam acara tersebut, koordinasi teknis diharapkan dapat mempercepat implementasi program Kementerian Perdagangan yang menjadi tulang punggung pencapaian target emas Indonesia.

“Kami berharap Rakor Perwadag Tahun 2024 dapat memberikan kontribusi nyata dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, khususnya untuk meningkatkan ekspor nasional,” kata Suhanto.

Pada kesempatan tersebut, PT Tata Metal Lestari, salah satu produsen baja lapis di Indonesia, turut serta dalam mini expo yang diselenggarakan dalam rangka Rapat Koordinasi Perwadag 2024 yang diselenggarakan di Melbourne pada tanggal 10 – 12 Juli 2024.

Pameran mini ini dirancang untuk meramaikan kegiatan RAKORNIS sebagai bentuk dukungan perwakilan perdagangan Australia untuk mendukung masuknya produk Indonesia ke Australia, dan diharapkan juga dapat didukung oleh perwakilan perdagangan lainnya di negara yang ditunjuk.

Namun dalam rangkaian rapat koordinasi, salah satu mitra strategis PT Tata Metal Lestari yaitu Roll Ex Industry di kota Melbourne pada tanggal 12 Juli 2024 dikunjungi oleh beberapa perwakilan Kementerian Perdagangan yaitu Plt. Sekjen Suhanto, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Djatmiko Bris Witjaksono, Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Mardyana Listyowati, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan, Kasan, Republik Indonesia dan Bapak Harris Setiawan, Atase Perdagangan di Canberra.

Maharani Putri, Head of Government and Public Relations, PT Tata Metals Lestari menjelaskan, IA-CEPA telah memberikan dampak signifikan terhadap industri baja di Indonesia dan Australia dengan meningkatkan peluang perdagangan barang dan jasa, investasi dan kerja sama ekonomi antara keduanya. . negara.

Menurut dia, dengan dibukanya akses bea masuk sebesar 15% menjadi 0% untuk 250.000 ton produk canai panas (HRC) dan canai dingin (CRC) pada tahun pertama dan kenaikan sebesar 5% setiap tahunnya, maka daya saing harga akhir produk tersebut akan meningkat. produk. dari kedua negara akan meningkat, bahkan di negara ketiga Dia akan siap.

Inovasi, transfer pengetahuan serta penelitian dan pengembangan konstruksi baja ringan di industri baja lapis juga telah diaktifkan sebagai wujud faktor kerjasama ekonomi yang tentunya akan mengarah pada investasi.

“Perjanjian ini telah membuktikan bahwa mereka dapat meningkatkan akses pasar dengan mengurangi hambatan dan biaya bagi pelaku komersial untuk melakukan ekspor ke Australia. Di sisi lain, perjanjian ini juga membuka potensi sumber daya bagi industri baja Indonesia dengan menunjukkan efisiensi harga dan harga yang lebih baik. produk juga dikirim ke negara ketiga. bisa berangkat,” jelas Ratu pada Jumat 12 Juli bersama Suhanto di kota Melbourne.

Hingga saat ini, PT Tata Metal Lestari telah mengekspor baja lapis sebagai bahan baku pembuatan baja struktur ringan dan genteng metal untuk konstruksi rumah di Australia, yang permintaannya berkembang pesat, tambahnya.

Baginda berharap Rakorda tahun 2024 dan kunjungan mitra strategis PT Tata Metals Lestari dapat membuktikan besarnya kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha Indonesia yang bertujuan untuk mendorong kinerja ekspor nonmigas Indonesia. Produk baja Indonesia di pasar dunia.

Dan tentunya mencakup monitoring dan evaluasi yang dapat mengukur efektivitas dari waktu ke waktu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *