Mendag Zulkifli Hasan Minta Ibu-ibu Cek LPG di Rumah: Banyak Praktik Curang

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta para ibu mulai mengecek gas elpiji di rumah.

Sebab, menurut dia, banyak terjadi penipuan dan kandungan gas cairnya berkurang 3 kg.

Perilaku ini dinilai sangat merugikan masyarakat. Dikenal dengan sebutan Zulhas, gas elpiji 3 kg biasanya cukup untuk sebulan.

Tapi karena penipuan ini, habis hanya dalam empat hari.

“Ibu-ibu coba kita cek, kalau beli tabung gas 3 kg (beli), biasanya empat hari dalam sebulan hilang (cukup). Sangat merugikan masyarakat. Atau biasanya hilang dalam satu minggu 5 hari. ujarnya pada 28/5/2024 di Kantor Standardisasi dan Pengendalian Mutu Kementerian Perdagangan, Jakarta Timur.

Berdasarkan kesimpulan partai, rata-rata 3 kg gas elpiji hanya terisi 2,2-2,3 kg.

Artinya ibu-ibu yang membayar elpiji 3 kg tidak mendapatkan apa yang layak mereka dapatkan.

Zulkas berkata, “Seharusnya ibu bayar 3 kg, tapi dapat 2,3 kg. Berapa pengurangannya? 30 persen. Coba bayangkan, Bu. Jadi bayar 30 ribu, dapat 20 ribu.”

Ia mengatakan, tidak hanya pembelian gas elpiji 3 kg saja, penipuan juga terjadi saat konsumen mengisi bahan bakar kendaraannya.

Ia mengatakan, banyak SPBU yang terletak di tempat pengisian bahan bakar mobil konsumen.

Zulkhas mengatakan, “Kemarin kita cek apakah masyarakat beli bensin atau tidak. Kalau bayar 10 liter, benarkah mendapat 10 liter? Nah, itu bohong besar.”

“Jadi kalau di mobil dimasukkan 10 liter bensin, kadang terpakai 4-5 liter. Nah, sekarang saya cek dan cari tahu. Beberapa hari terakhir ini saya sibuk. Saya marah, ”lanjutnya. .

Oleh karena itu, di bawah Kementerian Perdagangan ada Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Perdagangan (PKTN) yang tugasnya melindungi konsumen.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan sidak langsung ke SPBU di Jakarta Utara setelah diketahui ada 11 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) yang sebelumnya melakukan pengisian gas.

Pemeriksaan akan dilakukan pada Senin (27/5/2024) di Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) PT Satria Mandala Sakti.

Mendag mengatakan, SPPBE di bawah Satria Mandala Sakthi adalah 3 kg LPG di bawah batas yang ditentukan bahkan kurang dari 700 gram LPG.

“Ini kita ketemu dan kita timbang. Tabung gas elpiji 3 kg kosong 5 kg, 3 kg penuh 8 kg. Di sini rata-rata isinya 2,4 kg atau 2,3 ​​kg. Kecurangan dari 600 gram menjadi 700 gram.” kata Zulkifli, Senin (27/5/2024) usai ujian.

Fasilitas pengisian PT Satria Mandala Sakti memiliki kuota pengisian sebanyak 14.000 tabung per hari.

Saat ini Kementerian Perdagangan sedang menjajaki metode yang digunakan bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga.

“Di sini sehari bisa isi 14.000 tabung. Lalu kita cek lagi apakah tabung yang masuk cukup, atau kalau kurang isi, kita cek. Tabung yang tersisa tidak bisa dilepas, katanya bisa. Mereka tidak pakai. , tapi masyarakat pakai 3 kg- “Mereka belinya 3 kg, tapi kami dapat 2,3 kg atau 2,7 kg,” kata Zulkhas.

Pada tahap pertama, Kementerian Perdagangan hanya akan menerbitkan surat peringatan kepada perusahaan yang melakukan penipuan.

“Awalnya agar tidak mengganggu kebutuhan sehari-hari warga, pelaku usaha diingatkan untuk mengisi bahan bakar gas cair sebanyak 3 kg, dan semua yang mengutamakan 3 kg akan diperiksa,” kata Mendag.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *