Laporan dari Tribunnews.com Fahmi Ramadhan
Tribunnews.com, Jakarta – Menteri Perdagangan (Menger), Zulkifly Hasan (Zulhas) bertemu dengan Jaksa Agung RI, S.T. Burhanuddin, Republik Indonesia (Kejagung), Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Ia datang untuk meminta bantuan kepada aparat penegak hukum terkait maraknya impor ilegal di Indonesia.
Zulkhas mengatakan, peningkatan impor ilegal tersebut diketahui setelah pihaknya menemukan adanya ketidaksesuaian antara produk yang diimpor ke dalam negeri dengan informasi yang tercatat di badan statistik BPS.
Setidaknya, kata Zulhas, ada tujuh barang yang informasinya tidak benar, antara lain tekstil, pakaian, elektronik, sepatu, kecantikan, dan logam.
“Ada kesenjangan data yang besar antara data resmi BPS dari tujuh produk yang masuk kepada kami dengan data negara asal,” kata Zulhas usai pertemuan.
Dia mencontohkan, jika nilai barang yang diimpor ke dalam negeri sebesar 360 juta dolar AS, namun nilai yang tercatat di BPS hanya sebesar 116 juta dolar AS.
Ia mengatakan, permasalahan lain yang pihaknya diskusikan dengan banyak kelompok usaha adalah adanya produk tidak terdaftar yang diketahui menyerbu pasar Indonesia sebelum dilarang.
Oleh karena itu kami meminta kepada Jaksa Agung untuk segera mendukung kelompok tersebut ke lapangan. Setelah ditemukan, aparat keamanan akan kami serahkan kepada Jaksa Agung, ujarnya.
Adapun rencana pembentukan tim ini, Zulkhas berharap Ketua MA bisa melaksanakannya secepatnya, karena permasalahan imigrasi ilegal sudah mencapai level yang mendesak.
“Saya setuju (meminta izin) ke Kejaksaan Agung, lebih cepat lebih baik, mudah-mudahan minggu ini mendesak,” ujarnya.