Menatap Layar Gadget Terlalu Lama Picu Risiko Gangguan Mata, Paling Buruk Alami Glaukoma

Reporter Tribunnews.com, Reena Ayu melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di era digital saat ini, tidak jarang kita menghabiskan sebagian besar waktu kita menatap layar (baik itu komputer, ponsel, tablet, atau TV).​

Jika kebiasaan ini dilakukan secara berlebihan, dapat memicu berbagai gangguan kesehatan mata, seperti ketegangan mata, iritasi, penglihatan kabur, sakit kepala, bahkan risiko kebutaan.

Beberapa orang mungkin meremehkan gejala awal ketegangan mata, seperti mata kering, penglihatan kabur, atau nyeri mata ringan.

Mata kering merupakan kelainan permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan komposisi air mata, ketidakstabilan air mata, peningkatan viskositas atau osmolalitas, dan kerusakan atau peradangan pada permukaan mata.​

Laporan “Revealing Average Screen Time Statistics” dari Backlinko menemukan bahwa rata-rata screen time orang Indonesia telah mencapai 7 jam 38 menit per hari.​

Penggunaan alat penyegel elektronik secara terus menerus dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan mata kering.

Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius seperti rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, dan penyakit mata yang lebih serius seperti glaukoma, katarak, dan degenerasi makula. bagaimana cara menghentikannya

1. Atur waktu pemaparan layar.

Cobalah untuk tidak menatap layar sepanjang waktu. Setiap 20 menit gunakan aturan 20-20-20 dan lihat sejauh 20 kaki selama 20 detik.

Ini akan membantu mengurangi kelelahan mata akibat cahaya biru.

2. Perlindungan kaca

Gunakan juga kacamata safety yaitu kacamata pelindung khusus yang menyaring cahaya biru untuk mengurangi dampak buruk pada mata saat bekerja menggunakan laptop atau menggunakan gadget.

3. Pastikan tidur yang cukup dan teratur.​

Ini juga membantu regenerasi sel mata dan mengurangi risiko kerusakan mata. Hindari membaca atau menonton di tempat gelap karena dapat menambah tekanan pada mata Anda.​

4. Periksa mata Anda secara teratur

Pemeriksaan dini dapat membantu mendeteksi masalah mata sebelum menjadi lebih serius, terutama jika Anda berusia di atas 40 tahun atau memiliki riwayat penyakit mata dalam keluarga.

5. Nutrisi mata

Penting juga untuk segera menggunakan suplemen mata.​

Pastikan Anda mengonsumsi nutrisi seperti vitamin A, C, dan E serta mineral seperti seng dan selenium. Konsumsilah makanan kaya betakaroten, seperti wortel, pare, bayam, kangkung, salmon, serta buah berwarna kuning dan oranye.​

Wortel mengandung beta-karoten, vitamin B6 dan C, kalsium, potasium, dan fosfor. Serat pada wortel diubah menjadi vitamin A oleh tubuh.

Bayam tidak hanya membantu memberikan energi, tetapi juga kaya akan zeaxanthin dan lutein.

Bayam juga mengandung vitamin B6, C dan K, asam folat, zat besi, kalsium, sulfur dan klorofil, vitamin C yang bermanfaat mencegah penyakit glaukoma.

Tomat kaya akan vitamin A, C, dan likopen, tiga nutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan mata. Tomat bisa dimakan langsung atau dibuat jus agar rasanya lebih enak.

Selain kaya akan karbohidrat untuk memuaskan rasa lapar, pisang juga berperan penting untuk kesehatan mata.​

Pisang merupakan buah yang kaya akan vitamin A, B1, B2, B6 dan C. Vitamin A baik untuk kesehatan mata.

Selain bermanfaat, mangga juga kaya akan vitamin, termasuk vitamin A, B1, C, dan E. Mangga kaya akan vitamin A yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan mata.

Ubi jalar merupakan makanan sumber vitamin A dan vitamin C. Secangkir ubi jalar setiap hari dapat memenuhi kebutuhan vitamin A harian yang bermanfaat menjaga kesehatan mata.

Kabar baiknya, kandungan wortel, blueberry dan symbilito yang berkualitas tinggi dapat memulihkan kesehatan mata melalui suplemen omaka dan mengobati penglihatan kabur, glaukoma, katarak, penglihatan kabur dan kelelahan mata, kata Direktur Operasional PT Juara Point Global (Herba First) ) Kema.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *