Menang Rasa Kalah, Umur Erik ten Hag di Manchester United Tak akan Lama

TRIBUNNEWS.COM – Manchester United akhirnya berhasil mencapai final Piala FA setelah mengalahkan Coventry.

Meski demikian, kemenangan Manchester United tidaklah mudah.

MU membutuhkan adu penalti untuk memastikan tempat di final Piala FA.

Di satu sisi, takdir Manchester United adalah mencapai final.

Di sisi lain, kemenangan adu penalti tidak seperti yang diharapkan banyak orang.

Maklum, Coventry dan Manchester United merupakan tim yang berbeda kelas.

Manchester United sudah terbiasa tampil di ajang sepak bola terbesar di dunia. Casemiro (Manchester United) Minggu (3/3/2024) 27 2023/24 Kevin De Bruyne (Manchester City) akan bertarung habis-habisan di pekan Liga Inggris. (Twitter Manchester United)

Sedangkan Coventry masih tertahan di Liga Inggris.

Fans Manchester United tampak malu dengan kemenangan yang diperjuangkan dengan susah payah ini.

Bahkan jurnalis Neil Curtis berani memprediksi masa depan pelatih MU Erik ten Haag.

Menurutnya, pelatihan Ten Hag di Manchester United tidak akan bertahan lama.

Ia yakin manajer asal Belanda itu akan dipecat meski Setan Merah sukses di final Piala FA.

Kemenangan tersebut tidak menjamin Erik ten Hag akan menangani Manchester United musim depan.

Artinya kekalahan akan membuatnya semakin menjadi ancaman.

“Ada banyak spekulasi bahwa Ten Haag tidak akan menjadi manajer Manchester United musim depan,” tulis Curtis seperti dikutip The Sun.

Bahkan ketika dia mencetak gol penentu kemenangan melawan Manchester City, lanjutnya.

Kebetulan ada beberapa pelatih yang mungkin menarik perhatian INEOS.

Selain itu, INEOS yang dipimpin Sir Jim Ratcliffe juga tengah melakukan perombakan total terhadap kubu Setan Merah.

Citra Zinedine Zidane-lah yang memiliki reputasi luar biasa.

Rekor Zidane mengamankan trik Real Madrid di Liga Champions sungguh berkelas.

Ia pun sempat lama menganggur setelah hengkang dari Real Madrid.

Mungkin INEOS ingin bertemu Jose Mourinho.

Mourinho sepertinya punya dua sisi di kalangan pendukung Setan Merah.

Ia merupakan manajer MU tersukses sejak Sir Alex Ferguson.

Kesuksesannya yang membawa tiga gelar juara liga bagi Manchester United mendapat tempat tersendiri di hati para penggemarnya.

Di sisi lain, Mourinho tidak mewakili identitas klub dalam hal permainan.

Artinya, Mou lebih memilih gaya yang lebih pragmatis dan mengutamakan hasil akhir.

Di saat yang sama, Manchester United harus sukses dengan permainan menyerang yang sudah menjadi andalan mereka sejak lama.

Masa depan Manchester United benar-benar ada di tangan INEOS.

Segala keputusan mungkin masih akan menentukan nasib Erik ten Haag di Manchester United.

(Tribunnews.com/Guruh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *