Reporter Tribunnews.com, Raza Dennis melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MC), masyarakat Indonesia dikejutkan dengan sikap politik pemerintahan baru PDI Perjuangan yang berkuasa. Tentu kita dihadapkan pada dua kemungkinan jawaban: bergabung dengan oposisi atau pemerintahan Prabowo Subianto.
Erlanga Pribadi Kusman, pengamat politik Universitas Erlanga, menilai PDIP sedang bergerak menuju pemulihan hubungan dengan Prabowo Subianto. Sikap tersebut dapat dijelaskan atas dasar kepentingan nasional yang jelas dan analisis yang cermat terhadap situasi global dan domestik.
Pertama, kedekatan PDI Parjuangan dengan posisi politik Prabhu Sukarnoputri karena hubungan politik yang baik antara pimpinan partai Megawati Sukarnoputri dengan Prabhu Subyanto, Prabuu sebagai calon presiden, calon wakil presiden Megawati Sukarnoputri, juga ikut serta pada Pilpres 2009, katanya kepada wartawan. pada Selasa (23/04/2024).
Sementara itu, jelang Pilpres 2024 di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, sikap Prabowo yang menyambut PDI Perhuongan dengan tangan terbuka seperti yang terlihat dari pertemuan antara Prabowo dan Megawati menunjukkan adanya kerja sama antara kedua kekuatan politik tersebut. ” dia berkata. ditambahkan
Ia mengatakan, kemungkinan diambilnya sikap politik PDIP Perjuangan tidak lepas dari analisis gejolak politik-ekonomi yang begitu parah antara kondisi global dan domestik dalam kerangka stabilitas sosial Indonesia.
Berbagai ketidakpastian yang terjadi di dunia terutama terkait dengan warisan krisis Covid-19 yang masih memberikan dampak terhadap perekonomian.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa perkembangan geopolitik global terkait perang Rusia-Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda mereda, seiring dengan terbukanya kemungkinan terjadinya perang antara Palestina-Israel-Iran yang dapat berujung pada intervensi kekuatan dunia kemungkinan. Hal ini akan membawa dampak yang meluas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Seperti gangguan pada rantai pasokan pangan, tingkat investasi, nilai tukar mata uang, dan potensi melemahnya pertumbuhan ekonomi global dan nasional.
“Dalam kondisi sosial ekonomi seperti ini, diperlukan langkah politik yang hati-hati untuk menjaga keseimbangan politik dan mengurangi peluang terjadinya polarisasi politik yang dapat menimbulkan kekacauan politik,” ujarnya.
Erlanga mengatakan, berbagai hal tersebut menjadi kalkulasi politik para elite, seperti terlihat dalam pesan Prabo kepada pendukungnya untuk tidak turun ke jalan pasca pengumuman putusan MK.
Kajian politik serupa juga menjadi kalkulus yang menjadi pertimbangan PDI-P ketika mempertimbangkan posisi kebijakannya.
“Kemungkinan besar akan dibangun atas pertimbangan rekonsiliasi politik dan persatuan nasional untuk melawan potensi gejolak sosial yang seringkali dipicu oleh dinamika geoekonomi politik global,” ujarnya.
Sementara mengenai perhitungan masa depan demokrasi Indonesia, PDI Perjuangan prihatin, membaca kondisi global dan nasional yang diuraikan di atas menunjukkan bahwa situasi saat ini tidak normal.
“Membaca PDI Perhuangan terhadap kondisi demokrasi saat ini memerlukan keseimbangan antara demokrasi yang menumbuhkan solidaritas dan persatuan untuk mengatasi potensi krisis,” ujarnya.
Dengan memilih opsi di luar oposisi politik, kata Erlanga, PDI Periwangan memastikan partainya tidak sekadar mengambil sikap berbeda terhadap kebijakan pemerintah untuk menjaga legitimasi pemerintah dalam menghadapi situasi krisis
Jalur politik yang diambil PDI Perjuangan jika bergabung dalam koalisi pemerintah adalah dengan terus memantau dan berkontribusi dalam menjalin hubungan erat dengan pemerintah dalam isu demokrasi, dan sebagai anggota yang memiliki otoritas politik. cabang,” katanya.
Dengan kekuatan politik yang besar sebagai pemenang Pemilu Legislatif 2024 (17 persen suara), Erlanga mengatakan posisi tawar politik PDI Parjuangan di kubu kekuasaan tentunya akan sangat krusial dan koalisi pemerintahan dalam mengatur negara juga akan semakin menguat . yang akan membentuk pemerintahan.
“Harus jelas bahwa laju perundingan dan rekonsiliasi politik antara PDI Perjuangan dan koalisi pemenang Pilpres 2024 sudah berjalan dengan baik,” ujarnya.