Laporan reporter Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan masyarakat sudah tidak bisa lagi berkata jujur.
Menurut Pak Megawati, kedaulatan rakyat yang menjadi pilar utama demokrasi telah berubah sifatnya.
Megawati mengatakan saat memimpin upacara pengibaran bendera merah putih di peringatan hari kelahiran bangsa itu. “Yang paling memprihatinkan adalah ketika pemerintahan rakyat yang merupakan pilar demokrasi berubah. Indonesia di Masjid At-Taufiq, Holiday School, Jakarta, Hari Sabtu (17/8/2024).
Ia mengatakan masyarakat harus diam dan tidak berani mengatakan kebenaran.
“Sepertinya banyak orang yang tidak bisa mengatakan kebenaran, mulutnya terkunci, mulutnya diam,” kata Megawati.
Di sisi lain, kata Megawati, konstitusi mulai diputarbalikkan tanpa alasan. Namun, dia tidak pernah mengatakan siap menyangkalnya.
Katanya, “Konstitusi yang seharusnya menjadi landasan bagi para pemimpin dan seluruh rakyat Indonesia untuk berbuat baik. Jalan lurus, bisa diubah sesuka hati.
Apalagi produk hukumnya penuh dengan peraturan tanpa falsafah hukum dan memanfaatkannya untuk kepentingan rakyat.
“Semua upaya ini diciptakan secara sistematis dengan karakter-karakter yang seolah-olah digemari masyarakat,” kata Megawati.
Megawati juga mengatakan, ada pihak yang mencoba memutarbalikkan sejarah gagasan besar kemerdekaan dengan kekuasaannya.
Ditambahkannya: “Dasar kebebasan yang berdasarkan kedaulatan rakyat berusaha digantikan dengan rule of power, makna hukum dihilangkan dari keadilan sejati menjadi instrumen intimidasi”.