Megawati Penasaran Ingin Kenalan Raja Jawa Cerita Bahlil: Saya Nahan Ketawa Dengarnya

Reporter Tribunnews.com Gita Irawan melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan dan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan visinya saat sarapan pagi di hadapan calon presiden setempat dan jajaran PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (22 Agustus). /2024).

Menurut Megawati, tadi pagi saat hendak sarapan, ia minta diberitahu apa yang diberitakan surat kabar hari ini.

Megawati mengaku ingin tertawa saat mendengar Ketua Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bercerita tentang Raja Jawa.

Hal itu diungkapkannya saat pengumuman 169 calon Kepala Daerah PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (22 Agustus 2024).

“Ini Pak Bahlil yang ngomong. Lalu saya ketawa begini. Yih, katanya Raja Jawa? Menurut saya dia mirip Yih. Megawati bertanya, semua menjawab dengan tawa dan cap.

“Makanya aku cepat-cepat berhenti tertawa. Yih berkata pada Raja Jawa. Lalu aku berpikir, baiklah, aku juga ingin bertemu dengan Raja Jawa. Sejak kapan aku menjadi Raja Jawa?” Lanjut Megawati disambut tepuk tangan meriah dan gelak tawa penonton.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengingatkan seluruh dunia usaha untuk berhati-hati dengan sosok yang disebutnya “Raja Jawa”.

Hal itu diungkapkannya saat mengutarakan visi dan misinya sebagai satu-satunya calon Dirjen Partai Golkar, pada Musyawarah IX Partai Golkar, Rabu (21 Agustus 2024).

Awalnya dia mengaku tidak punya kepentingan pribadi dan ambisinya ke depan adalah memajukan Golkar.

Sejujurnya saya tidak punya kepentingan pribadi. Harapan saya ke depan Golkar lebih baik dari sekarang, ujarnya di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu.

Bahlil mengatakan Golkar akan terus mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal ini dikatakannya karena Presiden dan Wakil Presiden Terpilih merupakan kelanjutan dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Terkait hal itu, ia pun mengingatkan kubu Golkar untuk berhati-hati dan tidak mempermainkan citra “Raja Jawa”.

Bahlil mengatakan, jika kubu Golkar bermain-main dengan citra “Raja Jawa”, mereka akan mendapat masalah.

“Jadi kita perlu lebih banyak paten. Masalahnya kalau kita bermain-main dengan ‘Raja Jawa’ ini, kita akan menderita,” ujarnya.

“Nanti kuceritakan enaknya masakan ini. Oh, berlebihan. Aku pernah lihat kan? Tak perlu kuucapkan,” kata Bahlil.

Sebelumnya, Bahlil menjabat sebagai Direktur Jenderal (Ketum) Partai Golkar masa jabatan 2024-2029.

Hal ini bertepatan dengan Konferensi Nasional (Munas) Partai Golkar IX yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (21 Agustus 2024).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *