Megawati Kesal, Nama Penyidik KPK AKBP Rossa Disebut-sebut: Baru Pangkat Letkol Saja, Belum Jenderal

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PDIP Jenderal Megawati tiba-tiba menyebut nama penyidik ​​AKBP KPK Rossa Purbo Bekti. Apa ini;

Pertama, Ibu Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kemarahannya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), presiden yang didukung partainya pada Pilpres 2014 dan 2019.

Mega yang kini berselisih dengan Jokowi pasca Pilpres 2024 merasa dirinya mulai menjadi sasaran berbagai kasus hukum.

Hal itu diungkapkannya dalam sambutannya di hadapan pengurus PDIP pada acara pengambilan sumpah pengurus Pengurus IDP PDIP masa jabatan 2019-2024 yang berlangsung hingga tahun 2025, Jumat (5/7/2024) lalu.

Megawati juga menyinggung kasus Harun Masiku yang menyeret Sekretaris PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati menganggapnya janggal.

Barulah putri pendakwah itu menantang penyidik ​​KPK bernama AKBP Rossa Purbo Bekti untuk menghadapinya.

Rossa diketahui menjadi penyidik ​​kasus suap Harun Masiku.

“Saya berani kalau misalnya saya suruh Rosa menghadap saya,” kata Megawati saat itu.

Menurut Mega, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan lembaga yang didirikan pada masa kepemimpinannya sebagai Presiden ke-5 RI, sedangkan Rossa yang berpangkat AKBP dinilai setara dengan letnan kolonel.

“Gile, orang KPK yang buat ini saya. Gila. Panggil saja dia, pangkatnya berapa? Dia hanya letnan kolonel, belum jenderal,” ujarnya.

“Saya panglima tertinggi (sebagai presiden saat itu), yang memisahkan polisi (dari ABRI) adalah saya. Senang lho, itu saya,” tambah Megawati.

Dalam kasus ini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dua kali diperiksa sebagai saksi oleh KPK.

KPK juga menyita telepon seluler dan buku catatan Hasto yang diklaim berisi informasi partai.

“Aku bilang ke Hasto, ‘berani datang atau tidak ya, aku tersesat, aku baru datang tiga kali lho, To,’ kataku, ‘ayo, kemari bu’ lalu siapa yang menelepon. ?”

Ia mengimbau para pegawainya tidak takut dipanggil polisi.

Megawati pun menantang awak media untuk menuliskan tantangannya dengan Rossa.

“Hebat, siapa dia? Hehe benar nggak? Oh, dia manusia juga,” ucapnya.

Ibu Megawati juga meyakini jika pidatonya mendapat banyak publisitas, maka akan ada berbagai pihak yang mencoba mengundangnya.

Ia mengaku tidak takut dan siap memanggil seluruh ahli hukum.

“Apakah kamu ingin ikut denganku;” Megawati menantang stafnya. “Ayo,” kata mereka.

Informasi AKBP Rossa Purbo Bekti

AKBP Rossa Purbo Bekti merupakan penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia mulai bertugas di CPC pada tahun 2016.

Saat pertama kali bertugas di KPK, Rossa Purbo Bekti juga menjabat sebagai Komisaris Polisi (Kompol).

Rossa menjabat sebagai ahli penyidikan tindak pidana korupsi tingkat menengah di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ia merupakan anggota unit pengganti pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Nama AKBP Rossa Purbo Bekti semakin dikenal sejak ditunjuk menangani kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait Harun Masiku.

Rossa disebut-sebut yang menyita ponsel Hasto karena dikaitkan dengan Harun Masiku.

Gara-gara itu, Rossa dilaporkan anak buah Hasto ke Dewas KPK.

Tak hanya itu, AKBP Rosa Purbo Bekti juga melaporkan ke Bareskrim Polri bersama Komnas HAM.

AKBP Rossa Purbo Bekti merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 2006.

Di Akpol, ia satu kelas dengan mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cirebon, Kompol Galih Wardana.

Perjalanan karir

Karir AKBP Rossa Purbo Bekti semakin melebarkan sayapnya di kepolisian Indonesia.

Beliau juga memiliki pengalaman pelayanan di KPC.

Rosa Purbo Bekti tercatat menjabat hampir 10 tahun di BPK.

Menangani berbagai kasus korupsi tingkat tinggi.

Rossa diketahui terlibat aktif dalam pengusutan kasus e-KTP yang berujung pada penangkapan sejumlah pejabat pemerintah.

Rossa juga merupakan bagian dari tim yang menjalankan OTT pengurus KPU Wahyu Setiawan.

Lulusan akademi kepolisian tahun 2006 itu juga disebut-sebut menjabat sebagai Ketua Satgas KPK yang terlibat kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo.

Selain itu, AKBP Rossa juga menelusuri jejak Harun Masiku di PTIK pada 8 Januari 2020.

Keterlibatan Rossa dalam kasus Harun Masiku pun sempat menimbulkan ketegangan karena Firli Bahuri yang saat itu menjabat Ketua KPK menginginkan Polri kembali.

Namun pada akhirnya AKBP Rossa berhasil kembali bertugas di KPK.

Jason bergetar

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Megawati Soganoputri juga mengaku suka mengadu ke Menteri Hak Asasi Manusia (tidak main-main), Yasonna Laoly.

Posisi Megawati didasarkan pada pandangan bahwa pekerja partainya sering menjadi sasaran kasus hukum.

“Saya suka marah-marah sama dia (Yasonna), lho, bapak menteri ngapain? Bawahan kita mau jadi sasaran saja,” ujarnya saat memberikan sambutan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat. (5/7/2024).

Seperti diketahui, baru-baru ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi kasus suap pengangkatan anggota DPR 2019-2024 dengan tersangka Harun Masiku.

Harun Masiku merupakan eks petinggi PDIP yang diduga menyuap mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan agar bisa dicalonkan menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal di Senayan namun meninggal dunia.

Saat diperiksa Megawati, Hasto mengatakan, penyidik ​​KPK menggeledahnya dan menyita buku catatan serta telepon genggamnya, meski statusnya saat itu masih berstatus saksi.

Di Megawati, Hasto mengatakan penyidik ​​KPK yang melakukan penyidikan adalah Rossa Purbo Bekti.

“Untungnya dia ya? Ya, dia manusia juga,” kata Megawati.

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, pihaknya bisa mengembalikan barang milik Hasto asalkan tidak berkaitan dengan penanganan kasus Harun Masiku. 

Namun, kata Tessa, tim penyidik ​​KPK akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu.

Pak Tessa mengatakan kepada panel media pada Selasa (2/7/2024), “Kalau tidak ada hubungannya dengan kasus yang dia tangani, biasanya dikembalikan.”

Barang sitaan akan dikembalikan langsung kepada yang bersangkutan.

“Iya, di sisi tempat penyitaan barang tersebut,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *