Megawati ke Jokowi: Pemimpin Bukan Bikin Versi-versi, Tinggal Jalankan Pikiran Pendiri Bangsa

TRIBUNNEWS.COM – Presiden PDIP Megawati Sukarnoputri Menggambarkan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait citra pemimpin.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan pidato pada acara ‘Sekolah Pesta’ PDIP yang digelar di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Pada hari Jumat (7 Mei 2024)

Megawati awalnya menyampaikan makna lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dianggapnya sebagai bukti asal usul tanah air sebagai konsep negara utuh.

“Pesan Indonesia Raya membuat saya semakin yakin bahwa Indonesia benar-benar telah lahir.”

Konsep bernegara secara keseluruhan lengkap, ujarnya, dilansir YouTube Kompas TV.

Lalu menurut gagasan negara Indonesia yang sempurna Mega mengungkapkan hal itu ia sampaikan kepada Jokowi. Para pemimpin masa kini pada khususnya belum tentu mengembangkan karakteristik kepemimpinannya sendiri.

“Saya bilang mau apa lagi, saya bilang ke Pak Jokowi, Anda pemimpinnya, Anda harus mengikuti apa yang dipikirkan dan ditulis oleh pendiri negara. Bukan kami yang membuat versinya,” kata Megawati kepada Jokowi.

Megawati meyakini pemimpin selalu menciptakan versinya sendiri.

Namun menurut pendapatnya Hal ini aneh karena para pemimpin Indonesia hanya mengikuti apa yang dipikirkan dan direncanakan oleh para pendiri negara.

“Sekarang kalau saya melihat pemimpin membuat versi, itu akan aneh. Iya kakak. Versi yang ada sangat sulit,” kata Megha.

Berikutnya, Megawati menceritakan kisah pengangkatan Ganjar. Pranovo menjadi calon presiden pada Pilpres 2024 kemarin.

Ia meminta Ganjar memimpin dengan konsep yang diajarkan PDIP.

“Saya bilang ke dia (Ganjar), ‘Saya sudah berhasil.’ Apapun alasannya, Anda bergabung dengan PDI Perjuangan, terserah Anda mau mandiri atau tidak. menjadi sisi lain Saya bukan orang yang melakukan itu, Anda tahu –

“Anda harus mengikuti ide nasional kami karena itu benar,” katanya. Mengapa ini sangat sulit?

Megawati pun menjelaskan lebih detail. Gagasan negara terpadu yang ia maksud berpedoman pada Pancasila. Kerjasama Masyarakat dan Binneka Tunggal Ika

Ia juga mengungkapkan, gagasan negara bersatu merupakan gagasan presiden pertama RI sekaligus ayahnya Sukarno.

“Dengan Pancasila-nya, kolaborasinya Bhinneka Tunggal Ika, cuma karena personal ya, itu karya Bung Karno. Sombong!” Lalu bagaimana kalau itu Bung Karno ya? Bagaimana dengan ciptaan Lizard?

“Iya tahukah Anda kalau orang bertanya apa buktinya Baca BPUPKI dan kenapa diterima? Seperti itu. Siapa yang harus mengatakannya? Berani membantah, tapi lihat kebenarannya dan jangan omong kosong,” ujarnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liesjo Poervoto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *