Media Israel Pamer Foto Bukti Jenazah Adalah Pemimpin Hamas Yahya Sinwar
TRIBUNNEWS.COM – Perusahaan Penyiaran Publik Israel Kan menerbitkan beberapa bukti foto bahwa jenazah yang tewas dalam serangan Israel pada Rabu malam (16/10/2024) adalah pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
Tiga orang dilaporkan, termasuk Yahya Sinwar, tewas dalam penyerangan tersebut.
Sumber tersebut menyatakan bahwa jenazah tersebut disimpan oleh otoritas Israel dan diangkut untuk dilakukan tes DNA untuk memastikan kematian Yahya Sinwar, lapor Khaberni, Kamis (17/10/2024). katanya.
Kan menerbitkan bukti foto jenazah Yahya Sinwar dan membandingkannya dengan foto Yahya Sinwar semasa hidupnya.
Salah satunya adalah kesamaan bentuk gigi. Sebuah foto yang dikutip Khaberni dari Kan menunjukkan bahwa bentuk gigi mayat yang terbunuh dalam serangan Israel mirip dengan gigi pemimpin Hamas Yahya Sinwar ketika dia masih hidup.
Sosok Yahya Sinwar
Di tengah gelombang penderitaan yang dialami masyarakat Gaza, sosok Yahya Sinwar muncul sebagai simbol perjuangan.
Sinwar, pemimpin politik Hamas di Gaza, dikenal tidak hanya sebagai seorang pemimpin tetapi juga sebagai ‘seniman’ dalam arti yang terdalam.
Melalui strategi dan taktik, ia menyulap kisah perjuangan Palestina menjadi sesuatu yang penuh makna dan tujuan.
Mengikuti Jejak Perjuangan Sinwar
Terkurung di penjara Israel selama dua dekade, Yahya Sinwar memahami dampak penindasan.
Hal ini tidak hanya membawa pengalaman menyakitkan di balik jeruji besi, tetapi juga harapan dan semangat juang.
Sinwar mendefinisikan perlawanan sebagai seni; Banjir Al-Aqsa merupakan sebuah mahakarya yang menggugah emosi dan menghadirkan keindahan di tengah tragedi.
Banjir Masjid Al-Aqsa:
Tanggal 7 Oktober merupakan titik tolak sejarah perlawanan masyarakat Gaza terhadap kolonialisme.
Pejuang Palestina di bawah kepemimpinan Sinwar berhasil menerobos sistem keamanan canggih Israel dan menyebabkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Mereka berhasil menghancurkan ratusan sasaran militer dalam enam jam; Diumumkan bahwa lebih dari 1000 tentara Israel tewas dan ribuan lainnya terluka.
Prediksi Dibuat oleh Sinwar
Keberanian Sinwar dan prediksi banjir di masa depan memang benar.
Sinwar menyoroti ancaman “banjir” yang tidak dapat dihentikan dalam pidatonya pada bulan Desember 2022.
Fakta bahwa perkataannya yang kala itu dianggap sebagai lelucon oleh banyak orang, kini menjadi kenyataan, menunjukkan betapa serius dan terencananya tindakan tersebut.
Yahya Sinwar bukan hanya seorang pemimpin; Merupakan simbol perlawanan, perlawanan dan semangat juang rakyat Palestina.
Sebuah analisis yang dilakukan oleh Proyek Ancaman Kritis American Enterprise Institute, Institut Studi Perang dan CNN melaporkan bahwa hampir setengah dari batalion militer Hamas di Gaza utara dan tengah telah membangun kembali beberapa kemampuan tempur mereka.
Hal ini membantah klaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa ia berhasil menetralisir pejuang Hamas.
Sayap militer Hamas, yang dikenal sebagai Brigade Al-Qassam, terdiri dari 24 batalyon yang tersebar di seluruh wilayah, menurut tentara Israel.
Menurut penilaian CTP dan ISW, pada 1 Juli, hanya tiga dari 24 batalyon tersebut yang tidak mampu lagi berperang secara efektif akibat hancurnya tentara Israel.
Delapan batalyon tempur efektif yang mampu beroperasi di darat melawan tentara Israel di Gaza.
Sementara itu, 13 sisanya berada dalam kondisi rusak, hanya mampu melakukan serangan gerilya dan sebagian besar tidak berhasil.
Menurut sumber dan analisis militer Israel, batalyon di Gaza tengah mengalami kerusakan paling sedikit di jalur tersebut.
Sumber-sumber Israel mengatakan batalion tersebut tidak “diintervensi” dengan baik karena diyakini ada banyak sandera Israel di batalyon tersebut.