Mayoritas Warga Palestina Terus Mendukung Operasi Banjir Al-Aqsa yang Dipimpin Hamas

Kebanyakan warga Palestina terus mendukung Operasi al-Aqsa yang dipimpin Hamas.

TRIBUNNEWS.COM- Lebih dari 80 persen warga Palestina setuju bahwa serangan perlawanan pada 7 Oktober telah membawa pendudukan Israel atas Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun kembali menjadi sorotan dunia.

13 Juni Sebuah jajak pendapat baru terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki menunjukkan bahwa sebagian besar warga Palestina terus mendukung Operasi al-Aqsa yang dipimpin Hamas, yang memicu kampanye genosida Israel 8 bulan lalu.

Survei tersebut, yang dilakukan oleh Pusat Studi Kebijakan dan Penelitian Palestina (PCPSR), dilakukan antara tanggal 26 Mei hingga 1 Juni dan mensurvei 1.570 orang dewasa, 760 di antaranya diwawancarai secara tatap muka di Tepi Barat dan 750 di Gaza. Mengupas

Ketika ditanya apakah mereka menganggap keputusan Hamas untuk melancarkan serangan terhadap pemukiman Israel selatan pada tanggal 7 Oktober adalah “benar atau salah,” 67 persen menyetujui keputusan tersebut, sementara 26 persen tidak setuju.

Menurut laporan PCPSR, lebih dari 80 persen responden mengatakan bahwa Operasi Banjir Al-Aqsa membawa isu Palestina menjadi sorotan dan menghilangkan pengabaian selama bertahun-tahun di tingkat regional dan internasional.

67 persen warga Palestina juga setuju bahwa perlawanan Palestina akan menang ketika perang berakhir, dengan hanya 11 persen yang mengatakan Israel akan menang dan 18 persen tidak memilih.

Sebagian besar warga Palestina setuju bahwa Hamas harus memerintah Gaza setelah berakhirnya perang genosida, dengan Otoritas Palestina (PA) saat ini atau versi “reformasinya” ditolak oleh semua pihak.

Ketika ditanya tentang kepuasan mereka terhadap aktor-aktor Arab dan regional yang membantu mereka, tingkat kepuasan tertinggi (71 persen) datang dari Yaman, yang telah melancarkan kampanye angkatan laut selama berbulan-bulan melawan kepentingan komersial Israel di Laut Merah, Samudera Hindia dan Mediterania.

Di belakang Yaman adalah Qatar, yang telah memimpin konflik selama berbulan-bulan, dengan tingkat kepuasan sebesar 61 persen.

Gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah dan Iran berada di urutan berikutnya, dengan tingkat kepuasan yang sama yaitu 59 persen.

Mengenai rencana Barat untuk “solusi dua negara” jangka panjang, hanya 32 persen warga Palestina yang menyatakan dukungan terhadap gagasan tersebut, sementara 65 persen menentangnya.

Selain itu, mayoritas warga Palestina mengatakan cara terbaik untuk “memecahkan kebuntuan” dengan Israel adalah dengan “melepaskan Otoritas Palestina” (62 persen) dan “menggunakan intifada bersenjata” (63 persen).

(Sumber: Buaian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *