TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu emiten milik orang terkaya Indonesia Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) masuk dalam jajaran Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Mei lalu. 2024.
MSCI adalah indeks saham dan obligasi dari lembaga penelitian Morgan Stanley.
Indeks ini banyak digunakan sebagai acuan bagi investor, termasuk manajer investasi internasional, sebagai dasar pemilihan aset.
Sebelumnya, TPIA bermitra dengan Glencore untuk mengakuisisi aset kilang minyak Shell Energy dan Singapore Chemicals Park (SECP).
Direktur HR & Corporate Affairs Chandra Asri Suryandi mengatakan aksi korporasi ini akan semakin memperluas portofolio produk Chandra Asri Group.
“Ini juga membuka pasar di Asia Tenggara yang saat ini sedang berkembang,” kata Suryadi, dilansir Kontan, Selasa (21/05/2024).
Suryandi optimis tahun ini industri petrokimia Tanah Air akan tumbuh positif dengan dukungan pasar dalam negeri. Optimisme tersebut disebabkan oleh situasi perekonomian Indonesia yang sedang tumbuh dan PDB yang meningkat sebesar 5 persen.
Meski terdapat tantangan eksternal yang berat, terutama dari sisi perubahan harga bahan baku dan minimnya permintaan eksternal, ia optimis sektor petrokimia Indonesia akan terus didukung oleh kuatnya permintaan di pasar dalam negeri.
Investment Advisor Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada menilai berbagai langkah pembelian kilang minyak Shell Singapura akan berdampak positif terhadap pergerakan saham TPIA.
Menurutnya, hal ini akan menjadi tambahan iklim positif dalam upaya diversifikasi usaha distribusi di sektor kimia dan infrastruktur pada awal tahun ini, serta perluasan usaha di luar negeri.
“TPIA yang bergerak di bidang petrokimia kini melakukan diversifikasi dan ekspansi dengan mengakuisisi kilang minyak. Kami berharap hal ini dapat meningkatkan nilai perusahaan.”
Ia juga menekankan pentingnya evaluasi lebih lanjut terhadap produksi dan distribusi minyak di kilang tersebut.
Pembelian ini memberikan feedback atau pembayaran nyata sehingga tidak hanya menambah biaya operasional.
Reza juga mengatakan masuknya TPIA ke dalam MSCI World Standard Index akan memberikan efek positif dalam merangsang pergerakan saham.
Melihat dua sentimen positif tersebut, dia menargetkan harga saham TPIS antara Rp 8.050-8.150.
Reza (Dina Mirayanti Hutauruk/Kontan) mengatakan: “Jika level tersebut tertembus maka target resistance selanjutnya akan berada di level Rp9.650-9.700 hingga bertahan di atas level 9.100-9.200.”
Artikel ini diterbitkan dalam bentuk Tunai dengan judul: Akuisisi Kilang Minyak Singapura dan Masuk Indeks MSCI, Cek Prospek TPIA