Masoud Pezeshkian Unggul Tipis di Hitung Cepat Pilpres Iran 2024, Putaran Dua Bakal Terjadi?

TRIBUNNEWS.COM – Pada Jumat (28/6/2024), Iran menggelar pemilihan umum untuk menentukan siapa yang akan menjabat sebagai presiden negara dengan Teheran sebagai ibu kotanya.

Faktanya, pemilihan presiden ini awalnya dijadwalkan pada tahun 2025, tetapi ditunda hingga Juni setelah presiden mereka, Ebrahim Raisi, meninggal dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei.

Sejak pemilu Jumat nanti, pertanyaan siapa pengganti Ebrahim Raisi sepertinya mulai terjawab.

Dalam pemilu kali ini, mayoritas masyarakat Iran memilih Masoud Pezeshkian sebagai sosok pengganti Ebrahim Raisi dari kelompok reformis.

Seperti dilansir Tribunnews dari Anadolu Agency, foto mantan menteri kesehatan Iran ini memberikan gambaran singkat tentang pemilu Iran.

Pezeshkyan memperoleh 42,3 persen suara, kata seorang perwakilan dari kantor pemilu negara tersebut.

Bagian terbaik dari foto Masoud Pezeshkian sebenarnya tidak terlalu aman karena ia disusul oleh pesaing lainnya, Saeed Jalili.

Saeed, yang pernah bekerja sebagai ahli nuklir untuk pemerintah Iran, hampir mencapai angka tersebut, dengan 39,5 persen dari 14 juta pemilih telah dihitung sejak kotak suara dibuka pada tengah malam.

Apabila kondisi tersebut terus berlanjut hingga penghitungan suara, maka akan diadakan pemilu kedua.

Sebab, UU Pilpres saat ini menyatakan seorang calon akan memenangkan pemilu jika memperoleh lebih dari 50 persen suara pemilih pada putaran pertama.

Jika tidak ada kandidat setelah dimulainya putaran pertama, pemilihan kedua akan diadakan pada tanggal 5 Juli. Sebagai gantinya, 6 kandidat akan bersaing sebagai Ebrahim Raisi.

Seperti diketahui sebelumnya, pemilu yang digelar Jumat ini akan menggantikan Perdana Menteri Mohammad Mohbar saat ini.

Mokhber berperan sebagai Ebrahim Raeesi, yang tewas dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei 2024, bersama tujuh orang lainnya.

Sesuai dengan pemilihan presiden kali ini, Komisi Pemilihan Umum Iran mengumumkan daftar akhir calon yang disetujui Dewan Pengawas sebagai calon presiden Iran menggantikan Ebrahin Rais.

Nama-nama kandidat tersebut diumumkan oleh perwakilan Komisi Pemilihan Umum Iran, Mohsen Eslami, seperti dilansir Tribune News, kantor berita pusat Iran, IRNA.

Mohsen pada Minggu (10/6/2024) mengumumkan daftar calon lolos Pilpres ke-14.

Sebelumnya, dari hasil pembahasan Dewan Menteri dan KPU yang beranggotakan 12 orang, terdapat daftar 6 calon pengganti Presiden Ebrahim Raisi.

Setelah diskusi lebih lanjut, kedua belah pihak akan menyelesaikan kesepakatan antara para kandidat pada hari Minggu dan mengirimkannya ke Kementerian Dalam Negeri.

Di bawah ini adalah daftar pertama 6 calon pengganti Presiden Ebrahim Raisi: Mostafa Pourmohammadi (mantan Menteri Kehakiman Iran), Masoud Pezeshkian (Presiden Kesehatan), Amirhossein Ghazizadeh-Hashemi (Kepala Dana Martir dan Veteran), Alireza Zakani (Walikota Teheran), Saeed Jalili (mantan ahli nuklir), Mohammad Bakir Kalibaf (ketua parlemen)

Namun Hashemi baru mengumumkan pengunduran dirinya, meninggalkan 5 calon pada Rabu (26/6/2024), lapor PressTV.

Pemilihan presiden baru Iran harus dilakukan pada tahun 2025.

Namun pemungutan suara tetap dilaksanakan setelah Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter di Iran utara pada 19 Mei.

Raisi, 63 tahun, diperkirakan bisa kembali bekerja, mengingat ia merupakan nama yang selalu mendapat dukungan penuh dari Pemimpin Tertinggi Iran yang berusia 85 tahun, Ayatollah Khamenei.

Tujuh orang lainnya tewas dalam insiden 19 Mei 2024, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian.

(Tribunnews.com/Bobby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *