TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Garuda Indonesia mengungkapkan kekecewaannya kepada masyarakat dan dua kementerian dalam penanganan pemberangkatan jemaah haji 2024.
Pertama, pada 15 Agustus 2024, mesin GA-1105 terbakar di jalur Makassar-Madina.
Situasi ini membuat pesawat yang berada di udara terpaksa kembali ke bandara asal atau return to base (RTB) Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Irfaniyaputra, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, mengatakan GA-1105 merupakan Grup 5 rute Makassar-Madinah, berangkat dari Makassar, dan Return to Base (RTB) sebagai langkah cepat untuk mengurangi risiko keamanan operasional . dan aspek keselamatan penerbangan.
Keputusan RTB diambil ketika Pilot in Command (PIC) mengamati adanya percikan api di salah satu mesin setelah pesawat lepas landas, diperlukan penyelidikan lebih lanjut mengingat besarnya masalah mesin. Irfan kembali dikutip, Senin (27/5/2024).
Oleh karena itu, kata Irfan, mesin pesawat akan menjalani pemeriksaan menyeluruh sebagai upaya memastikan armada siap kembali beroperasi.
Irfan mengatakan, “Kami informasikan bahwa penerbangan telah mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 17.15 WIB dan menginstruksikan seluruh penumpang untuk kembali ke asrama masing-masing dan menunggu pesawat pengganti siap hingga pemberitahuan lebih lanjut telah berangkat.” ,
Seluruh penumpang yang berada di dalam pesawat tiba di bandara dengan selamat dan akan diberangkatkan kembali secepatnya tergantung ketersediaan pesawat pengganti.
Persoalan kedua, belakangan ini Garuda kembali menjadi penghambat keberangkatan jamaah haji Indonesia.
Jemaah haji yang berada di pesawat Danohudaan (Solo) harus bersabar karena mesin pesawat yang ditumpanginya mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan penerbangan tertunda.
Keberangkatan jemaah haji yang tergabung dalam Flight Group 41 dan SOC-43 sempat tertunda dan terdampak.
Shadiqiyah Semarang Konsultan Haji KBHU Shadiq Hamzah mengaku ada juga pertemuan antara Garuda dan Kementerian Agama saat drama penundaan itu terjadi.
Beberapa anggota masyarakat memprotes. Namun akhirnya dia mengerti dan menerima permintaan maaf Garuda.
“Dia minta maaf ya, saya minta maaf. Haji pasti dilaksanakan dengan jujur, alhamdulillah tidak ada masalah atau protes.
Namun, ia berharap Garuda meningkatkan pelayanannya agar penundaan penerbangan umum tidak terulang kembali.
Garuda Indonesia akan memberikan kompensasi atas keterlambatan penerbangan, ujarnya.
“Saya dengar Direktur Garuda bilang ada kompensasi di Jeddah. “Tapi saya belum tahu bentuknya apa dan belum ada ganti rugi yang diterima,” ujarnya.
Namun mereka belum mengetahui kompensasi apa yang dijanjikan maskapai pelat merah itu.
Terkait bentuk santunan yang diberikan Garuda atas keterlambatan ini, Kadakar Makkah Halilurrahman mengatakan akan menindaklanjuti santunan yang diberikan Garuda kepada masyarakat dan “Nanti akan kami tagih ke Garuda Indonesia,” ujarnya.
Khalil berharap penundaan penerbangan tidak terulang kembali bagi jemaah haji di kemudian hari.
“Kami berharap ini menjadi pembelajaran agar tidak terjadi penundaan pada gelombang berikutnya dan tahun depan. Ini demi nama baik Garuda,” ujarnya menegur keras kedua kementerian tersebut.
Kementerian Agama mengeluarkan dua teguran keras kepada manajemen Garuda Indonesia.
Pesawat pertama mengalami kebakaran mesin saat berada di udara pada bagian sayap, yang akhirnya mengakibatkan keputusan untuk kembali ke bandara asal.
Mengetahui situasi tersebut, Kementerian Agama langsung menggelar rapat koordinasi di Makassar untuk menyikapi permasalahan penerbangan dan dampaknya.
Ali Ramdhani, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Staf Khusus dan Tenaga Ahli Kementerian Agama, Anna Hasbi, Sekretaris Pers Kementerian Agama, Ahmed Fauzin, Kepala Biro Humas, Penerangan dan Penerangan turut serta. Acara yang dilaksanakan secara daring tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Hilman Latif, Staf Eselon II dan III Ditjen PHU, Wakil Presiden Garuda Indonesia Iqbal Ishandi, Konsul Haji Nasrullah Jasam KJRI Jeddah.
“Kami sudah memberikan peringatan keras kepada Garuda Indonesia,” kata Anna.
Kementerian Agama kemudian menegur manajemen Garuda yang menunda penerbangan berjam-jam atau berjam-jam akibat kerusakan mesin pesawat.
Diketahui, pemberangkatan jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam Grup Penerbangan Embarkasi Donohudon (SOC-41) ke-41 (CLOTHAR) sempat tertunda akibat kerusakan mesin pada pesawat Garuda Indonesia.
SOC 41 dijadwalkan berangkat pada pukul 07.40 WIB. Saat itu rombongan sudah berada di Tol Bandara Solo. Jemaah dikembalikan ke asrama haji karena mesin pesawat rusak dan perbaikan diperkirakan memakan waktu lama.
“Kami mengutuk keras Garuda. Saya mendapat laporan bahwa jamaah haji SOC-41 sangat marah dan kecewa dengan pelayanan Garuda Indonesia. “Keterlambatannya sampai empat jam,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama DKI M Ali Ramdhani, Kamis (23/5/2024).
Sempat tertunda, awak SOC 41 akhirnya diberangkatkan pada pukul 12.17 WIB dengan pesawat yang digunakan SOC-42.
Menurut Sekjen, hal tersebut merupakan solusi cepat yang diberikan Garuda, namun menyisakan permasalahan baru dengan keluarnya komunitas SOC-42.
“Penundaan ini menimbulkan efek domino. Karena SOC-41 lepas landas bersama pesawat yang seharusnya lepas landas SOC-42, maka penerbangan SOC-42 pun sempat tertunda selama tujuh jam, kata Kang Dhani, nama samarannya.
Lebih lanjut dikatakannya, “SOC-42 sedianya lepas landas pukul 17.30 siang tadi (23/5/2024, Kamis, Red.), namun tertunda tujuh jam sebelum lepas landas.”
Belum lagi pemberangkatan SOC-43 yang saat ini berada di kasur haji lepas pantai Donohue, menunggu konfirmasi pemberangkatan dari jadwal semula pada pukul 24.00 malam ini (Kamis 23/05/2024, red). mendapat kabar bahwa SOC-43 akan tertunda hingga 17 jam,” ujarnya.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latif mengatakan, pihaknya akan melayangkan pernyataan kekecewaan dan protes keras kepada Garuda.
Kementerian Agama telah meminta Garuda Indonesia menyediakan akomodasi seiring berakhirnya masa tinggal komunitas SOC-43 di asrama haji. Rombongan jamaah selanjutnya juga masuk ke asrama haji.
“Jika tidak direlokasi, kami akan meminta kompensasi biaya perumahan masing-masing jemaah karena tidak ditanggung oleh Garuda Indonesia,” kata Hillman.
Selain itu, tambah Hillman, Kementerian Agama meminta Garuda Indonesia segera mengambil tindakan profesional untuk meningkatkan operasionalnya agar kendala penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terulang kembali.
Keterlambatan penerbangan berdampak pada pelayanan lainnya, termasuk emosi jamaah haji Indonesia. Ia mengatakan, “Saya berharap Garuda Indonesia profesional, bekerja sesuai kontrak dan kewajiban yang telah ditandatangani. .” kataku.”
Tak hanya Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan juga kecewa dan melayangkan teguran kepada manajemen Garuda Indonesia.
Surat teguran itu dikeluarkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara dengan nomor AU.402/2/21/DJPU.DKPPU-2024.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, surat itu berisi peringatan tidak bisa mengoperasikan pesawat angkut haji 2024 pada 17 Mei 2024 karena kendala teknis sehingga mengganggu jadwal ibadah haji dan penerbangan banyak jemaah haji. Penembakan.
“Kami telah mendengar keluhan yang disampaikan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya terkait penerbangan Garuda. Oleh karena itu, kami telah mengeluarkan peringatan dan mengambil langkah tegas untuk segera melakukan beberapa reformasi,” ujarnya. Budi Karya.
Selain teguran, Menteri Perhubungan Budi juga meminta Garuda melakukan beberapa perbaikan. Hal ini guna memastikan pemberangkatan haji 2024 tetap berjalan sesuai jadwal dan berakhir pada 10 Juni 2024.
“Pertama, kami meminta PT Garuda Indonesia memberikan prioritas dalam program penyelenggaraan transportasi haji nasional pada tahun 2024. Kedua, Garuda segera menyiapkan rencana mitigasi untuk menghilangkan penundaan penerbangan angkutan haji Indonesia pada tahun 2024. Kami mohon agar Anda segera menginformasikan kepada pihak-pihak terkait. Dirjen Perhubungan Udara tentang langkah percepatannya,” kata Menteri Perhubungan Budi.
Surat peringatan juga dikeluarkan terkait insiden Return to Base (RTB) pesawat Garuda Indonesia Boeing 747-400 nomor penerbangan GA 1105 di Sultan Hasanuddin hingga rombongan haji Makassar 5 di Sultan Hasanuddin. Dari Bandara Internasional Makassar (UPG), menuju Madinah (MED) pada Selasa 15 Mei 2024.
Selain dua poin tersebut, Kementerian Perhubungan meminta Garuda Indonesia memperkuat pemantauan terhadap kondisi pesawat yang digunakan pada penerbangan angkutan haji 2024, agar kejadian serupa tidak terulang lagi pada penerbangan berikutnya.
Ditambahkannya, “Kami juga meminta Garuda Indonesia memastikan pesawat tersebut siap dioperasikan dan dirawat selama penerbangan angkutan haji 2024. Selain itu, koordinasi yang lebih baik antara PT Garuda Indonesia dan pemilik pesawat yang disewa.” membaik.” Budi, Menteri Perhubungan. Bos Garuda meminta maaf
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfaniyaputra meminta maaf atas keterlambatan jadwal keberangkatan beberapa penerbangan haji pada tahun 2024.
“Kami mohon maaf kepada calon jemaah haji di kloter pemberangkatan yang banyak serta otoritas penerbangan haji yang telah berupaya semaksimal mungkin menjamin kelancaran pelayanan haji bagi masyarakat Indonesia,” kata Irfan dalam keterangannya, Senin. (27/5/2024).
Irfan pun tak menampik, ada beberapa catatan penting terkait penundaan penerbangan pemberangkatan beberapa rombongan dari beberapa kapal. Menurut dia, hal itu disebabkan adanya beberapa perubahan jadwal penerbangan rombongan yang berangkat dari kapal Makassar beberapa waktu lalu.
Irfan mengatakan, “Kami akan memastikan manajemen dan seluruh tim jaga terus berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaikinya, termasuk mengoptimalkan kesiapan armada penerbangan haji dengan menggunakan pesawat yang saat ini digunakan untuk penerbangan reguler.” ,
Irfan mengatakan Garuda mengapresiasi peringatan yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) terkait layanan penerbangan haji. Ia mengatakan manajemen berusaha fokus pada percepatan pertumbuhan melalui tindakan korektif.
“Kami sangat mengapresiasi teguran, peringatan dan saran yang diberikan oleh berbagai pemangku kepentingan dalam pelayanan penerbangan haji termasuk Kementerian Agama RI, Kementerian Perhubungan RI dan pemerintah daerah,” ujarnya.
“Kami mohon maaf atas kurangnya reaksi dan tanggapan terkait berita yang tersebar ke publik, karena kami telah berusaha meredakan perselisihan yang sudah berlangsung lama ini. Oleh karena itu, kami sekarang lebih fokus untuk memastikan bahwa Kami melakukan segala kemungkinan untuk memastikan bahwa proses reformasi berjalan lancar.” Perhatian,” ujarnya.