Reporter Tribunnews.com Raines Abdullah melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pria berinisial AA Polda Metro Jaya dikabarkan menjadi masinis usai tampil di channel YouTube Lantra Malam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Adi Ari Siam Andrade membenarkan, AA telah mendapat informasi sesuai Pasal 228 KUHP tentang dugaan tindak pidana atau pelanggaran terhadap otoritas publik.
Pasal 228 KUHP sendiri menyebutkan bahwa seseorang dengan sengaja menyandang suatu jabatan atau melakukan suatu perbuatan yang berkaitan dengan suatu jabatan yang tidak dijabatnya.
Risikonya 2 tahun penjara atau denda Rp4,5 juta, kata Adi Ari di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2024).
Dikatakannya, pelapor dalam kasus ini adalah BS yang merupakan perwakilan dari PT KAI (Persero).
Terlapor AR mengaku sebagai masinis kereta api dan menceritakan seluruh pengalamannya menjadi masinis berseragam KAI di kawasan Manggarai – Cigading, kata Ade Ary.
Selain itu, korban merasa tidak nyaman dan tim penyidik Subdirektorat Komneg Ditreskrimum PMJ akan mengusut tuntas kasus tersebut.
Pihak berwenang tim investigasi akan dipanggil terkait pemilik saluran YouTube tersebut.
“Tergantung kepentingan tim penyidik terkait seperti yang dilaporkan korban,” jelasnya.
Sebelumnya, seorang masinis palsu ditangkap setelah menjadi sumber podcast horor populer.
Pelaku berinisial AA mengaku sebagai asisten masinis kereta api hingga pernah mengemudikan kereta api dan menewaskan dua orang.
Parahnya lagi, dalam podcast meresahkan tersebut, ia juga mengaku kerap dihantui oleh hantu kakek-nenek, balita, stumphead, dan kantilever.
Kini AA ditangkap KAI dan polisi. jawaban KAI
PT Kereta Api Indonesia (Persero) melaporkan kejadian terkait tayangan di akun YouTube Lantra Malam bertajuk “Kecelakaan pengemudi kereta api korban demi korban” ke Polda Metro Jaya untuk dapat diambil tindakan hukum.
Tayangan tersebut menghadirkan sumber sebagai orang yang dipastikan merupakan mekanik palsu yang meniru peristiwa misterius.
Terima kasih Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Tuhari mengaku menyayangkan tayangan-tayangan yang ada saat ini yang dapat memancing opini negatif masyarakat dan menyesatkan masyarakat.
“Kami sangat menyayangkan penayangan podcast horor yang menampilkan karakter yang tampak sebagai karyawan KAI dan berprofesi sebagai mekanik. Kami tegaskan, siaran tersebut bukan berasal dari internal KAI dan sosok yang ditampilkan bukanlah masinis kereta, ujarnya dalam keterangan resmi.
Sedangkan untuk proses hukumnya akan diserahkan sepenuhnya pada proses penyidikan polisi.
Saat ini, hal tersebut sudah diterima oleh Departemen Penyiaran yang bersangkutan.
KAI berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali.
“Kami juga berharap masyarakat dapat lebih berperan penting dalam memperoleh informasi khususnya terkait keselamatan dan reputasi pelayanan kereta api,” pungkas Tohari.