TRIBUNNEWS.COM – Adik mendiang Edelenya Laura Anna, Greta Irene mengaku masih menyimpan dendam terhadap Gaga Muhammad.
Diketahui, Gaga dinyatakan bersalah atas kecelakaan yang menimpa Laura Anna yang berujung pada kematiannya.
Gaga dijatuhi hukuman empat tahun enam bulan penjara. Namun kini ia telah diberikan pembebasan bersyarat selama dua tahun enam bulan.
Meski Gaga sudah menjalani hukumannya, adik Laura, Anna, mengaku masih belum bisa memaafkan.
Irene dan keluarganya kini tidak bisa berbuat apa-apa dan memutuskan untuk mengambil keputusan hukum terkait kebebasan Gaga.
“Hukumannya empat tahun enam bulan, kami sudah selesai dengannya, melegakan. Apa lagi yang bisa kami lakukan,” kata Irene seperti dikutip Confide Bang Denny Sumargo, Rabu (04/09/2024).
Tak mau lagi menyebut kejadian masa lalu, Irene sengaja memblokir segala sesuatu yang berkaitan dengan sosok Gaunga Sabda Alam Muhammad.
Apalagi, menurut Irene, baik Gaga maupun keluarganya tidak pernah meminta maaf.
Ia juga dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak akan pernah memaafkan Gaga atas kecelakaan yang menimpa Laura Anna yang berujung pada kematiannya.
“Saya memblokir semuanya (tentang Gaga).”
“Orang (dia) tidak pernah meminta maaf, bagaimana dia bisa memaafkan?”
“Keluarganya tidak pernah datang,” lanjutnya.
Saat membawakan podcastnya, Danny Sumargo mengemukakan kemungkinan bahwa Gaga meminta maaf karena niat baik.
Sebagai kakak perempuan, Irene menolak memaafkan.
Dan untuk alasan yang bagus, karena Irene masih menyimpan dendam terhadap tindakan Gaga terhadap mendiang adiknya.
“Jika suatu saat dia datang dan meminta maaf, apa yang akan kamu lakukan?” – tanya Denny.
“Entahlah, aku tahu luar dalam cara berkomunikasi, malah membuatku lebih pendendam dibandingkan Laura,” jawab Irene.
“Laura lebih pemaaf dan sangat bodoh. Tapi saya mungkin tidak akan menerimanya,” katanya. Greta Irene mengaku masih marah pada Gaga Muhammad. (YouTube Percaya Bang Denny Sumargo)
Namun, Irene kemudian bisa memaafkan Gaga.
Apalagi mereka memilih memaafkan demi kesehatan mentalnya sendiri.
“Adikku terkena digitalisasi, yang berdampak pada keluargaku.”
“Sulit sekali bagi saya untuk memaafkan. Walaupun saya tentu saja akan memaafkan, tapi ini untuk diri saya sendiri. Kisah Laura Anna terekam dalam video
Kisah Laura Anna yang meninggal pada tahun 2021 kini diangkat menjadi film berjudul sama.
Laura diadaptasi oleh MD Pictures.
Bertemu di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (8 Agustus 2024), Irene mengungkapkan reaksinya usai kisah sang adik ditampilkan di layar lebar. Poster film Laura (IMDb)
Ia pun berharap kisah perjuangan sang adik bisa menginspirasi banyak orang.
Terlebih lagi, Irene mengenang bahwa Laura selalu memandang rendah dirinya dan menganggap dirinya bukan siapa-siapa.
Namun kali ini kisahnya difilmkan dan dipresentasikan kepada orang-orang yang mencintainya.
“Saya ingat ketika Laura mengatakan dia tidak mampu melakukan hal-hal besar, dia selalu meremehkan dirinya sendiri dan meremehkan dirinya sendiri.
“Tapi sekarang masyarakat melihat dia adalah sosok laki-laki kuat yang mampu memperjuangkan keluarga dan orang tuanya,” ujarnya.
“Atas nama keluarga Laura, terima kasih atas kenangan terindah dan kenangan terbaik untuk Laura,” kata Irene.
(Tribunnews.com/Ayu/Bayu Indra Permana)