Markas PMF dibom oleh Israel, milisi perlawanan Irak terus menyerang pelabuhan Eilat dan bandara Ovda
TRIBUNNEWS.COM – Milisi Perlawanan Irak, koalisi beberapa kelompok milisi di negara tersebut, mengatakan mereka melancarkan serangan drone terhadap sasaran strategis Israel di wilayah ’48 yang diduduki Israel, pada Sabtu (20/4/2024).
Serangan ini diumumkan sebagai respons atas serangan Israel terhadap pangkalan militer tempat kelompok Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) – anggota koalisi perlawanan – ditempatkan.
Dalam pernyataan di saluran Telegramnya, perlawanan Irak melakukan serangan di pelabuhan Eilat pada Sabtu pagi.
Oposisi Irak juga mengatakan bahwa serangan ini merupakan respons terhadap kejahatan terhadap kedaulatan Irak, agresi terhadap PMF, dan dukungan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dalam serangan dan pembantaian Israel.
Sebelumnya pada hari Sabtu, direktur kantor al-Mayadeen di Bagdad mengkonfirmasi bahwa satu orang tewas dan delapan lainnya terluka, akibat serangan Israel yang menargetkan pusat Kelso di Musaib, selatan ibu kota Irak.
Dia menjelaskan, agresi tersebut ditujukan ke pintu masuk utama pangkalan dan kantor PMF, seraya menambahkan kemungkinan besar serangan Israel dilakukan dengan menggunakan drone.
“Wilayah udara Irak tetap sibuk dengan lalu lintas udara Amerika seperti biasa, sebagaimana dikonfirmasi oleh direktur kantor kami di Bagdad, yang melaporkan pergerakan pengawasan pesawat pengisian bahan bakar Amerika di wilayah udara Irak,” demikian laporan Al-Mayadeen mengenai situasi pasca serangan Israel terhadap kantor pusat PMF.
Selain itu, pesawat Departemen Luar Negeri AS lainnya sedang dilacak bergerak dari Bagdad ke ibu kota Lebanon, Beirut, setelah agresi tersebut, menurut laporan yang sedang berlangsung.
Di sisi lain, Pasukan Mobilisasi Populer di Irak memverifikasi bahwa ledakan terjadi di markas pangkalan militer Kelso. Ledakan di pangkalan militer pejuang Irak (Sky News) Pangkalan Ovda Israel dibom
Serangan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Irak ini adalah yang kedua berturut-turut terhadap wilayah yang diduduki Israel, setelah mereka mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menargetkan pangkalan udara Israel Ovda dengan drone.
Perlawanan Irak mengatakan, pada Senin, 15 April 2024, bahwa pejuang perlawanannya menyerang pangkalan “Ovda” Israel di wilayah yang diduduki Israel dengan menggunakan drone.
“Kami menekankan bahwa kami akan terus menghancurkan benteng musuh,” demikian pernyataan oposisi Irak.
Mereka juga menekankan pada pihak oposisi bahwa operasi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan penduduk Jalur Gaza dan sebagai balas dendam atas pembantaian yang dilakukan oleh entitas pendudukan terhadap warga Palestina yang tidak berdaya, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua.
Usai mengeluarkan pernyataan bertanggung jawab atas pengoperasian sasaran, perlawanan Irak pun menyiarkan lokasi peluncuran drone menuju pangkalan udara Israel.
(oln/khbrn/almyadn/*)