Mardani Ali Sera Sebut DPR Lobi AS Segera Akui Kemerdekaan Palestina: Semoga Tak Ada Lagi Hak Veto

Laporan ini dikirimkan oleh reporter Tribunnews.com Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komite II DPR RI dari Partai Keadilan, Mardani Ali Serra, mengatakan partainya sedang melobi Amerika Serikat agar segera mengakui kemerdekaan Palestina.

Hal itu diungkapkan Mardani saat mengikuti operasi bela Palestina di depan Kedutaan Besar AS di Jalan Medan Merdeka Selatam di Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu pagi (6 Januari 2024).

Untuk itu, Mardani berharap Amerika Serikat tidak melepaskan hak vetonya untuk membela Israel di forum resmi PBB di masa depan.

“Amerika Serikat mencalonkan diri dalam pemilu dan sudah mendapat tekanan. Kami berharap tidak ada hak veto pada konvensi berikutnya,” kata Mardani saat ditemui di konferensi tersebut.

Di sisi lain, ia juga mengaku sangat berterima kasih atas peran pemerintah Indonesia yang terus membicarakan kemerdekaan Palestina.

“Tidak hanya itu, kami juga mengundang banyak pihak dari Fatah dan khususnya Otoritas Palestina untuk mengembangkan kemampuan administratifnya di Indonesia,” tutupnya. Ribuan orang mengambil tindakan untuk membela Palestina

Sebelumnya, ribuan orang berdemonstrasi membela Palestina di depan Kedutaan Besar AS di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (6 Januari 2024).

Operasi tersebut sebagai respons atas serangan brutal pasukan Israel terhadap tempat penampungan pengungsi Palestina di kawasan Rafah.

Seperti diketahui, ribuan pengungsi tewas akibat serangan pasukan Israel.

Pantauan Tribunnews.com, ribuan orang (termasuk dewasa dan anak-anak) mulai berkumpul di depan Kedutaan Besar AS mulai pukul 06.00.

Kebanyakan dari mereka mengenakan busana muslim berwarna hitam putih yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri.

Dalam operasi tersebut, mereka juga membawa beberapa poster dukungan terhadap rakyat Palestina, salah satunya bertuliskan tulisan “Semua mata tertuju pada Rafah” yang beredar di media sosial belakangan ini.

Banyak pembicara yang secara rutin bersuara menentang segala bentuk kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina.

Dalam salah satu pidatonya, pembicara meminta ribuan orang di depannya untuk memboikot berbagai produk buatan Israel.

Juru bicara tersebut mengatakan salah satu ketakutan terbesar Israel adalah boikot internasional terhadap produk-produknya.

“Beranikah anda memboikot? Boikot produk-produk Israel sampai rusak. Takbir,” ujar salah satu pembicara.

Tak hanya itu, kalimat “Bebaskan Palestina” terus menggemakan aksi yang dilakukan sejak pagi itu.

Di sisi lain, sejumlah polisi yang berjaga di Jalan Medan Merdeka Selatan juga menunggu operasi.

Berdasarkan pantauan, kedua arah Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup sementara polisi hingga pukul 05.30 WIB.

Terlihat pula tank milik TNI Bermob juga bersiaga di dekat lokasi kejadian.

Diketahui, Israel melancarkan serangan udara terhadap Rafah di Gaza selatan pada Minggu (26 Mei 2024) malam.

Jet Israel mengebom daerah Tal Sultan sekitar 2 kilometer (1,2 mil) barat laut pusat Rafah.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 249 orang terluka.

Lusinan orang diyakini tewas setelahnya, meskipun Israel mengatakan serangan itu menargetkan “pusat Hamas”.

Faktanya, para saksi mata, kelompok bantuan dan bukti video menunjukkan bahwa kamp-kamp pengungsi adalah yang paling terkena dampaknya.

Video dari lokasi kejadian menunjukkan kebakaran di tenda yang penuh sesak di dekat gudang tempat UNRWA menyimpan pasokan bantuan.

Menurut Guardian, ada adegan mengerikan di mana orang-orang dengan panik mencari korban, mayat hangus, dan seorang anak yang dipenggal di reruntuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *