Mantan Pemain Timnas Indonesia U-23 Terlibat Peredaran Obat Terlarang, Mengaku Butuh Uang

Reporter TribuneNews24.com Raynas Abdila melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan pemain timnas U-23 berinisial SS (32) ditangkap Satreskrim Polres Cianjur Polda Jawa Barat.

Dia diduga terlibat dalam peredaran obat keras terbatas (OKT).

Awalnya, dua pelaku berinisial M dan Z ditangkap di Desa Pasir Tulong, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Siangjur pada 14 Oktober 2024 dengan barang bukti Tramadol dan Heximer.

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, tim Satreskrim Polres Cianjur menyelidiki pelaku lainnya.

Sekitar pukul 00.30 WIB, Kamis (31/10/2024), tim berhasil mengamankan SS di kediamannya di Desa Sukasari, Kabupaten Cianjur, Kecamatan Silaku.

AKP Tono mengatakan, Kamis (7/11/2024), “Saat pelaku ditangkap, kami menemukan beberapa obat, antara lain 1.700 Tramadol dan 1.000 Heximer.”

AKP Tono menjelaskan pelaku mengedarkan narkoba di rumahnya.

Kemudian ia menawarkannya kepada pelanggan dan menjualnya melalui COD (Cash on Delivery). 

Dua tahun lalu, pelaku melakukan perbuatan tersebut dan SS berdalih hal itu dilakukan karena membutuhkan uang.

“Sampai saat ini kami masih mendalami dari mana pelaku mendapatkan obat-obatan terlarang tersebut, karena alat buktinya juga sudah banyak kami peroleh,” imbuh AKP Tono.

Atas perbuatannya, pelaku terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara karena alasan kesehatan sesuai Pasal 35, Pasal 435, Pasal 2 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2023. Profil SS

Beberapa klub besar Tanah Air diperkuat seperti Persiba Balikpapan, Kalimantan Timur, Sriwijaya FC Palembang, Bali United FC, Persiraja Banda Aceh, dan Aceh United.

Bahkan selama bermain untuk Beruang Madu -julukan Persiba Balikpapan- ia dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Liga Super Indonesia (ISL) musim 2013.

Bintang sepak bola Tanah Air ini pernah menjalani trial bersama Irfan Bachdim di sebuah klub di Jepang.

Saat jeda musim ISL 2013, ia mencoba bersama Ventforet Kofu selama seminggu.

SS mampu bermain baik sebagai playmaker, winger, dan bek.

Hal itu dibuktikannya pada musim pertamanya di Lashkar Kota Juang PSSB Biruen.

Hanya butuh satu musim, Parsiraja langsung menawarkan SS untuk bersaing di divisi teratas musim 2011.

Pada akhirnya SS memutuskan bermain untuk klub di luar Aceh.

Ia berhasil bermain bersama Persiba Balikpapan, Sriwijaya FC Palembang, dan Bali United FC.

Namun performanya menurun saat mengalami cedera saat bermain untuk Aceh United pada musim 2018.

Meski bermain gemilang untuk Aceh United, akhirnya SS harus menerima kenyataan dicoret dari tim.

Dihapus pada Senin (8/10/2018) dan banyak menghebohkan publik.

Padahal SS menjadi mesin gol Aceh United saat itu.

Usai mengalami cedera serius, namanya tak lagi terdengar di sepakbola Tanah Air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *