Mantan pejabat Israel meminta Kongres AS untuk mencabut undangan Netanyahu untuk berbicara di sidang Kongres
TRIBUNNEWS.COM- Seorang mantan pejabat Israel dan bahkan seorang akademisi meminta Kongres AS mempertimbangkan kembali undangan Netanyahu.
Mantan pejabat dan akademisi Israel pada hari Rabu mendesak Amerika Serikat untuk menarik undangan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk berpidato di sidang gabungan Kongres bulan depan, menurut New York Times.
Sekelompok mantan pemimpin Israel yang berpengaruh dalam editorial surat kabar meminta anggota parlemen AS untuk menarik undangan untuk berbicara pada tanggal 24 Juli, menurut laporan Reuters.
Penulisnya termasuk David Harel, presiden Akademi Ilmu Pengetahuan dan Humaniora Israel; Tamir Pardo, mantan direktur Mossad; Talia Sasson, mantan direktur departemen tugas khusus di Kantor Kejaksaan Israel; mantan Perdana Menteri Ehud Barak; Pemenang Nobel Aaron Ciechanover dan novelis David Grossman.
Kelompok tersebut berpendapat bahwa kemunculan Netanyahu “tidak akan mewakili negara Israel dan warganya dan akan memberikan imbalan atas tindakannya yang memalukan dan merusak terhadap negara kami”.
Mereka menyatakan keprihatinan mengenai cara Netanyahu menangani konflik di Jalur Gaza, kegagalannya menjamin “pembebasan para sandera” dan penolakannya terhadap “usaha AS untuk mengembangkan rencana perdamaian”.
Para penulis mengatakan bahwa Netanyahu “gagal bertanggung jawab atas kesalahan yang menyebabkan serangan Hamas” dan tidak membentuk “komisi investigasi”.
Mereka juga mengkritik kebijakan otoriter yang berulang kali mengkritik konflik-konflik lain di kawasan dan pemblokiran kemungkinan perjanjian yang bisa berujung pada pembebasan sandera yang ditahan di Gaza.
Kelompok tersebut menunjukkan bahwa banyak warga Israel yang “kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahan Netanyahu”, mengutip demonstrasi yang meluas dan jajak pendapat yang menunjukkan keinginan untuk “pemilihan umum dalam waktu dekat”.
Mereka memperingatkan bahwa pidato Netanyahu di depan Kongres kemungkinan akan digunakan untuk memperkuat posisi politiknya dan mengabaikan kekhawatiran yang diungkapkan masyarakat Israel.
Para penulis mengatakan bahwa anggota parlemen AS “harus meminta Netanyahu untuk tinggal di rumah.”
Pada tanggal 1 Juni, Netanyahu menerima undangan dari empat pemimpin tertinggi Kongres AS, yang diperpanjang sehari sebelumnya dan ditandatangani oleh para pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat dari Partai Demokrat dan Republik lainnya.
SUMBER: MONITOR TIMUR TENGAH