TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat ini pemerintah terus fokus pada pengembangan ibu kota negara Indonesia (IKN) di Kalimantan Timur.
Tentu saja hal ini menjadi fokus bagi daerah perbatasan mengingat banyak dampak positif yang akan dirasakan.
Salah satunya adalah Kabupaten Tabalong di Kalimantan Selatan yang berbatasan langsung dengan IKN.
Tak heran, wilayah yang merupakan persimpangan jalan raya nasional (Kalimantan Selatan, Kalteng, dan Kaltim) ini menjadi kawasan segitiga emas sekaligus zona netral IKN.
Bahkan pada tahun 2023, Pemkab Tabalong memastikan menjadi lumbung pangan dan etalase di Kalimantan Selatan.
Hal ini ditandai dengan status resmi daerah yang pernah dipimpin oleh Raja Muda Anang Syakhfiani sebagai produsen dan eksportir produk hortikultura ke IKN.
Tak hanya itu, Tabalong juga menduduki peringkat ketiga dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan dalam indeks pembangunan sumber daya manusia.
“Jadi sebenarnya sebagai indikator, angka harapan hidup warga Tabalong sejak tahun 2014 sejak saya menjadi bupati terus meningkat hingga tahun 2022.
Mencapai 74,29 tahun dan pada tahun 2023 mencapai 74,62 tahun menurut BPS (Badan Pusat Statistik-red), serta rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pasca Covid-19, kata mantan Gubernur Tabalong Anang Syakhfiani. Sabtu (04/05/2024).
Anang Syakhfiani menjelaskan Kabupaten Tabalong menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pasca Covid-19 pada tahun 2022.
“Saat itu kami memulai program Inovasi Kanda Tani, yaitu program untuk meningkatkan pendapatan petani. Dengan demikian, BUMD melalui gabungan kelompok tani membeli padi atau padi dari petani dengan harga lebih mahal dan di atas harga bulog.”
“Perumda menjualnya ke Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Sosial setempat dengan harga murah, sehingga beras ini disalurkan kepada masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19,” kata Anang.
Diakuinya, tentu tidak mudah bagi para pemimpin daerah saat itu untuk bermanuver dalam konteks perubahan ekonomi, apalagi ketika pandemi Covid-19 melanda banyak sektor perekonomian, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah.
“Saya mohon betul kepada seluruh jajaran di Kabupaten Tabalong untuk benar-benar serius dalam menangani permasalahan keuangan pasca pandemi karena masyarakat sangat terdampak.”
“Alhamdulillah pertunjukan kedua kami, ‘Lentera Kerang Emas’ berjalan lancar. Saat itu kami meminta Dinas Koperasi dan UMKM bekerja sama dengan Banco Popular de Crédito Tabalong Bersinar untuk menyalurkan kredit kepada mereka yang terjebak karena harus membayar tagihan pemberi pinjaman. Kami yakin “Tabalong siap menjadi pendukung IKN”, tutupnya.