TRIBUNNEWS.COM – Manajer Ennea Bastianini, Carlo Print dan komentator MotoGP, menyerang Ducati setelah memilih Marc Marquez dari tim Italia.
Carlo Pernat terang-terangan menilai Ducati kontroversial karena lebih memilih Marc Marquez dibandingkan dua kandidat lainnya, Jorge Martin dan Ennea Bastianini.
Kritikan atau kritik terhadap Carlo Print ini bukan tanpa alasan karena Ducati terkenal dengan misinya yang mengutamakan pemain muda untuk mengisi garasi.
Seperti dilansir Motosan, usai menyingkirkan Andrea Dovisiozo pada 2020, Ducati menyatakan ingin menggunakan jasa pemain muda pada musim depan.
Secara tidak langsung saat itu Ducati bertekad menghidupkan garasi dengan memperkuatnya dengan pembalap muda. Merayakan peraih podium MotoGP Prancis 2024, Francisco ‘Pico’ Bagnia, Marc Marquez, dan Jorge Martin. (Moto GP)
Kini Dovizioso sudah terdepak karena merasa usianya sudah tak muda lagi, Ducati akan memprioritaskan Marquez pada 2025.
Ternyata Marquez bukanlah pebalap muda karena usianya kini sudah menginjak tiga tahun. Dimana ia akan berusia 32 tahun pada musim 2025.
Di usianya yang sekarang, terlihat jelas bahwa Baby Alien bukanlah salah satu pebalap muda di kelas utama MotoGP saat ini.
Dibandingkan George Martin dan Enia Bastianini yang baru menginjak usia 27 tahun depan, ia jelas lebih muda dari kakak Alex Marquez.
Hanya Ducati yang memilih juara dunia delapan kali itu untuk menempati kursi pabrikan bersama Pico Bagnaia.
Oleh karena itu Pernat menilai misi Ducati saat ini setelah memilih Marquez tidak masuk akal dan kontradiktif.
“Setiap orang punya hak untuk melakukan apa yang mereka inginkan di rumah, itu harus diingat. Ada strategi yang belum diketahui. Namun, kebijakan pemain muda yang akan menyingkirkan (Ducati) Dovizioso belum membuahkan hasil yang tidak dapat disangkal,” katanya.
Alhasil strategi berubah, generasi muda didatangkan makanya diperkuat pabrikan lain. Mereka menyisakan dua pemain, 26 dan 27 tahun, Bastianini dan George Martin, satu lagi pembalap 31 tahun, Marc Marquez, sudah disingkirkan. disewa,” tambahnya.
Namun, Pernat menyebut Ducati punya strategi lain yang menurutnya akan membuahkan hasil.
Menggabungkan dua pebalap yang masing-masing memiliki lebih dari satu gelar juara dunia MotoGP seharusnya tidak menjadi masalah besar.
“Saya tidak akan melakukannya, mengingat strategi yang digunakan belakangan ini sudah berhasil. Tapi saya bisa melihat bagaimana itu bisa menjadi ide yang benar. Sekarang tujuan kita mempertemukan dua nama besar, tidak masalah,” tutup cetakan.
Hingga saat ini, setelah Ducati memutuskan menggunakan jasa Marquez, hal tersebut masih menjadi perbincangan dimana-mana.
Apalagi, Ducati belum memiliki susunan pebalap lengkap untuk MotoGP 2025. Hal serupa juga dialami tim lain. Daftar pebalap MotoGP 2025 untuk Aprilia
– George Martin dan ??? Rumah Lintasan Aprilia
– ??? Dan??? DucatiLenovo
– Francisco Bagnaia dan Marc Marquez oleh Duke Gresini
– ??? Dan??? Pramac Ducati Kab
– ??? Dan??? Ducati VR46 Kab
– ??? Dan??? KTM Red Bull Kab
– Brad Binder dan Pedro Acosta KTM Tech3
– Ennea Bastianini dan Maverick Vinales Yamaha
– Fabio Quartararo dan ??? Repsol Honda Kab
– Luca Marini dan ??? LCR Honda Kab
– Johann Zarco dan ???
(Tribunnews.com/Niken)