Pihak manajemen, Panpel, dan pemerintah setempat berusaha mencegah Persico Quds menjadi tim Islami di Liga 2.
Abdulmajid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Segala aspek manajemen, panitia pelaksana (panpel) dan pemerintah daerah (Pemda) di Kudus Jawa Tengah berupaya agar Persiku Kudus tidak menjadi tim tandang saat memasuki Liga 2 tahun ini.
Renovasi Stadion Vergu Wetan akan segera diselesaikan oleh pemerintah provinsi.
Manajemen Persiku berupaya menjalin komunikasi dengan PSSI agar bisa mendapatkan pedoman pengukuran lapangan sebagai acuan perbaikan.
Komite Pele juga sedang melakukan audit keamanan di Stadion Vergu Wetan. Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat membantu dalam menilai kesesuaian Stadion Vergu Wetan sebagai tuan rumah Liga 2 dan markas Muria Tigers.
Dewan Pertimbangan Manajemen Persiku H Mawahib memastikan seluruh aspek manajemen dan tim lebih efektif dalam hal tersebut. Meski waktu persiapan hanya tersisa dua bulan, ia yakin jika tantangan itu dilakukan bersama-sama, mustahil Persiku bisa bermain di lapangan kebanggaannya.
“Kita melangkah bersama dari Liga 3 ke Liga 2, sekarang yang harus kita lakukan bersama adalah Stadion Vargu Vetan adalah stadion berkualitas PSSI dan layak menjadi tuan rumah, kita akan bekerja dengan segala sumber daya yang ada. Tim Tasyakuran Persiku menjuarai Liga 2 di Pendapa Kudus, Jumat malam (21/6/2024).
Pemkot Persiku, lanjut Mawahib, akan terus mencari cara untuk memperpanjang persiapan dua bulan tersebut. Hasilnya, Persiku bisa bermain di kandangnya sendiri.
“Kami akan terus berkembang dan berinovasi, kami akan menjalin hubungan dengan sponsor agar Persiku lebih siap menghadapi Ligue 2,” ujarnya.
Pengurus Panitia atau Ketua Panpel Persiku, M Idris menegaskan, timnya sedang bekerja keras mempersiapkan segala persyaratan dan persetujuan regulasi agar Persiku bisa bermarkas di Wargu Wetan selama putaran Liga 2 berlangsung.
Ia bersama seluruh panitia ingin memperkenalkan dan menampilkan kebanggaan tim Persiku Qudus usai pertandingan. Timnya pun meyakinkan akan berusaha sekuat tenaga untuk mengamankan jaminan gelar tuan rumah Stadion Vergu Wetan.
“Untuk infrastruktur (stadion) akan kita sumbangkan ke pemerintah daerah, kita bantu dari segi kegiatan inti. “Berkonsultasi dengan PSSI, setelah asesmen keamanan di Mabes Polri dan tentunya persiapan segala perlengkapan pertandingan, kami akan saling membantu,” ujarnya.
Timnya juga meminta doa seluruh masyarakat Quds agar segala pengurusan dan langkah di Panpel dimudahkan. Saat Ligue 2 bergulir, Persico Qudus belum lagi menjadi tim tandang.
“Kami mohon doa dan dukungannya, kami berharap pemerintah daerah benar-benar memberikan perhatian terhadap sepak bola khususnya Persiku, dan kami mohon maaf jika ada kendala dalam kemajuan Persiku ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Quds, H.M. Hassan Jabibi pun memastikan pemerintah daerah di Sengkuyung akan ikut serta dan berpartisipasi bersama agar Stadion Vergu Wetan menjadi salah satu tuan rumah Liga 2 dan menjadi kandang Macan Muria.
“Insya Allah kita tidak akan menjadi rombongan jamaah haji, walaupun kita mempersiapkannya dengan sangat keras, Insya Allah dengan dukungan langit dan bumi kita akan mampu mempersiapkan dan menguji lapangan,” kata Hassan.
Panitia dan manajemen Persiku Kudus sukses menjamu 80 dan 32 pemuncak Liga 3 Nasional di Stadion Vergu Vetan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi permainan telah disetujui oleh tim tamu.
Tentu saja peristiwa seperti itu tidak terjadi secara bersamaan. Selama kurun waktu tersebut, panitia panel berhasil melakukan perbaikan yang signifikan. Mulai dari perbaikan rumput, ruang ganti pemain hingga toilet, semuanya sudah diperbaiki menjadi area yang bisa digunakan.
Pada babak 16 besar, Persiku harus bermain di luar Stadion Vergu karena aturan menyatakan pertandingan harus dimainkan di tempat netral.