Makna Medali Perunggu Gregoria Mariska Tunjung, Jatuh Bangun Jorji Berbuah Manis

TRIBUNNEWS.COM – Gregoria Mariska Tunjung menjadi atlet putri Indonesia pertama yang meraih medali di Olimpiade Paris 2024.

Gregoria Mariska Tunjung alias Georgie meraih medali perunggu bulu tangkis tunggal putri.

Setelah rivalnya Carolina Marin mengalami cedera lutut pada perebutan tempat ketiga, ia yakin bisa meraih medali perunggu.

Namun cedera Marin bukanlah alasan utama Giorgi meraih medali perunggu.

Pahlawan bulu tangkis Indonesia ini layak mendapatkan satu dari tiga medali incaran di Olimpiade.

Ada beberapa faktor yang bisa membuat perjuangan George akhirnya membuahkan hasil di Paris 2024.

Faktor cedera

Carolina Marin, yang cedera lututnya membuat upayanya untuk tampil di Olimpiade 2024 tertunda, tentu saja memiliki empati.

Namun, di saat yang sama, risiko cedera merupakan hal yang umum terjadi pada semua atlet, termasuk Gregoria sendiri.

Bahkan dalam sejarah Olimpiade, banyak pebulutangkis yang cedera di tengah pertandingan.

Misalnya saja peristiwa yang melibatkan pebulutangkis Amerika Bion Jang di Olimpiade Tokyo lalu.

Saat itu, ia bertanding melawan He Bingjiao di babak 16 besar.

Byun Zhang berhasil memimpin di game pertama dan unggul di game kedua.

Sayangnya, ia mengalami cedera tendon Achilles dan tidak bisa melanjutkan permainan.

Carolina Marin juga mengalami cedera saat Olimpiade Rio 2016.

Saat itu, Marin menghadapi rivalnya dari bulu tangkis Tiongkok, Li Shurui di babak semifinal.

Sayangnya, Lee Shuroy mengalami cedera lutut dan tidak bisa melanjutkan permainan.

Lee pun terpaksa mundur dari perebutan medali perunggu Olimpiade Rio.

Kedua contoh ini saja sudah menggambarkan risiko cedera yang ada pada setiap atlet.

Cedera yang dialami seorang atlet tidak serta merta menghapus kerja keras dan dedikasi lawannya di lapangan.

Jika menghadapi situasi serupa, Gregoria Mariska Tonjung pasti bersyukur.

Pertarungan yang sulit

Para penggemar pasti tidak akan melupakan kerja keras Gregoria Mariska Tonjung hingga mencapai babak semifinal Olimpiade Paris 2024.

Ia mengalahkan 4 pemain tunggal putri untuk mencapai empat besar.

Saingan terbesar George adalah di babak perempat final, di mana ia bertemu Rachanuk Intenon yang akhirnya berhasil menang.

Bahkan saat berhadapan dengan An Se Yeon, Gregoria menunjukkan perlawanan yang luar biasa.

Ia bahkan berhasil mengamankan keunggulan di game pertama. Gregoria Mariska Tongjung dari Indonesia akan menghadapi Ahn Se-young (Korea) di semifinal Olimpiade Paris 2024 pada Minggu 4/8/2024. (NOC Indonesia/Naif Muhammad Alas)

Mencuri mainan dari Ahn Se Young bukanlah hal yang mudah.

Pasalnya, pebulutangkis asal Korea Selatan itu dikenal sebagai pemain gigih yang tak pernah lelah mengejar bola.

Kerja keras Grigoria di lapangan membawanya ke perebutan medali perunggu.

Pada akhirnya, Georgi lolos untuk meraih medali perunggu.

Kami juga sangat berterima kasih kepada atlet Vanogiri ini atas kerja kerasnya di Olimpiade Paris 2024.

(Tribunnews.com/Guruh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *