Macron Marah atas Serangan Udara Israel ke Kamp Pengungsi di Rafah, 45 Warga Palestina Tewas

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan keprihatinannya atas serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Palestina di Rafah, selatan Gaza.

Disebutkan 45 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel.

Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Emmanuel Macron menekankan perlunya menghentikan serangan Israel di Gaza.

Presiden Republik Prancis juga menyerukan gencatan senjata segera sehubungan dengan perang Israel di Gaza.

“Operasi ini harus dihentikan. “Tidak ada zona aman bagi warga Palestina di Rafah,” ujarnya.

Menurut The Guardian, Macron mengatakan pada Senin (27/5/2024): “Saya menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera.”

Sebelumnya, Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan jumlah korban serangan Israel pada Minggu malam (26/5/2024) mencapai 40 orang.

Akibat serangan Israel, tenda-tenda pengungsi Palestina dibakar di kota Rafah di selatan negara ini.

Badan tersebut mengatakan pada hari Senin bahwa sejumlah mayat “dibakar” menyusul serangan terhadap pusat pengungsi di barat laut Rafah.

Mohammad al-Mughair, kepala badan ini, mengatakan, “40 orang tewas dan 65 luka-luka dalam pembantaian tentara pendudukan Israel di kamp pengungsi di barat laut kota Rafah di selatan Jalur Gaza.”

– Kami melihat tubuh yang terbakar dan tubuh yang dimutilasi.

“Kami juga mengamati kasus amputasi, cedera pada anak-anak, perempuan, dan lansia,” lanjutnya.

Sementara itu, tentara Israel mengumumkan bahwa pesawatnya menyerang markas Hamas di Rafah tadi malam.

Yasin Rabia dan Khalid Nagar tewas dalam serangan ini.

Keduanya adalah pejabat senior kelompok militan Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Israel mengatakan pihaknya mengetahui laporan bahwa beberapa warga sipil terluka dalam serangan dan kebakaran di daerah tersebut.

Di satu sisi, serangan Israel menimbulkan protes keras di Mesir, Yordania, Kuwait, dan Qatar.

Negara-negara tersebut telah memperingatkan bahwa serangan itu dapat “menghalangi” langkah-langkah pertama untuk melanjutkan perundingan mengenai gencatan senjata yang terhenti dan pembebasan sandera. Perang antara Israel dan Hamas kembali terjadi

Al Jazeera melaporkan bahwa serangan Israel terhadap Rafah menuai kecaman internasional dan memicu seruan gencatan senjata.

Serangan terhadap kamp Tal al-Sultan terjadi setelah pasukan Israel mengebom tempat penampungan di kamp pengungsi Palestina lainnya, termasuk Jabalia, Nuseirat dan Kota Gaza, menewaskan 160 orang lainnya, menurut pejabat Palestina. Israel mengebom kamp Rafah tempat para pengungsi berlindung di tenda-tenda pengungsi. (tangkapan layar dari Haberni)

Jaksa militer Israel menggambarkan serangan di Rafah sebagai “sangat serius” dan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.

Militer Israel mengkonfirmasi serangan itu dan mengatakan serangan itu menargetkan militan Hamas.

Sejak 7 Oktober 2023, setidaknya 36.050 warga Palestina tewas dan 81.026 luka-luka dalam perang Israel melawan Gaza.

Pada hari itu, jumlah orang yang terbunuh di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang, dan puluhan orang masih ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *