Mabes TNI Tunggu Penyelidikan Kasus Wartawan Tewas Terbakar Usai Beritakan Dugaan Bisnis Judi

Dilansir Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mabes TNI angkat bicara soal tewasnya reporter Tribrata TV di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Pasaribu Sempurna usai memberitakan dugaan anggota TNI terlibat dalam permainan tersebut.

Kepala Pusat Penerangan TNI Jenderal Nugraha Gumilar mengatakan, pihaknya masih menunggu penyelidikan otoritas terkait dalam kasus ini.

Hal itu mengemuka seusai coffee morning bersama media besar di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Rabu (3/7/2024).

“Saat ini kita serahkan ke penyidik. Kita tunggu semuanya. Masih terlalu dini kita menilai, jadi tinggalkan prosesnya, kita tunggu semua institusi bekerja hari ini. Kami hanya menunggu. “Saya harap semuanya akan menjadi jelas dalam waktu dekat.”

Diberitakan sebelumnya, Dewan Pers meminta Panglima TNI dan Panglima Angkatan Darat Bukit Barisan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kebakaran rumah yang menewaskan jurnalis Tribrata TV Perfect Pasaribu dan tiga anggota keluarganya di Nabung Surbakti, Kabanjahe, Kabupaten Karo. , Sumut Kamis (27/6/2024) lalu.

Dewan Pers juga meminta agar Panglima TNI dan TNI membentuk tim mengusut kasus ini secara terbuka dan imparsial, kata anggota Dewan Pers Totok Suryanto kepada Dewan Pers Jakarta Pusat. Pada Selasa (2/7/2024).

Selain itu, Kombes Pol dan Kombes Pol Sumut juga diharapkan membentuk tim serupa untuk mengusutnya.

Kelompok ini diharapkan bersikap adil dan tidak memihak dalam mengusut kasus.

Dewan Pers juga menyatakan akan membentuk tim investigasi gabungan yang melibatkan pejabat dan unsur jurnalis atau Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ).

Dewan Pers juga meminta agar Komnas HAM dan Badan Saksi dan Perlindungan Korban (LPSK) berperan aktif dalam penyelidikan dan memberikan perlindungan yang diperlukan kepada keluarga korban. 

Diperlukan tim investigasi karena ada dua peristiwa berbeda. 

Versi pertama dari KKJ menyebutkan adanya dugaan yang melibatkan aparat TNI terkait informasi lokasi perjudian aparat TNI.

Laporan itu menambahkan, kebakaran tersebut disebabkan bensin yang masuk ke rumah korban.

Sebab, rumah korban diketahui merupakan SPBU.

Oleh karena itu, Totok berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

Dengan demikian, jurnalis dapat menjalankan tugasnya dengan baik, profesional, dan sesuai dengan kaidah etika jurnalistik. 

Dewan Pers berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan wartawan dapat menjalankan tugasnya dengan baik, ujarnya.

TNI Angkatan Darat (AD) pun turut mengomentari kasus tersebut.

Dalam tangkapan layar postingan Facebook Perfect yang beredar di media sosial, Perfect memposting informasi yang menyebutkan ada taman bermain di depan Batalyon Infanteri 125 Simbisa di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan, TNI AD selalu tanggap terhadap indikasi yang diberitakan dan memverifikasi keakuratan informasi yang diberikan. 

Namun, dia menambahkan, akan lebih baik jika ada bukti yang mendukung karena itu bukan sekedar rumor.

“Kami sangat terbuka dan berterima kasih jika ada bukti keterlibatan anggota TNI dalam pelanggaran hukum. Tentu akan membantu pekerjaan kami untuk mengusutnya nanti.” Tribunnews. com pada Selasa (2/7/2024).

“Jika memang benar, kami pasti akan menjalankan prosedur hukum sesuai hukum dan ketentuan yang berlaku.

Kabid Humas Polda Sumut Kompol Hadi Wahyudi pun mengabarkan, pihaknya telah menerima pengaduan masyarakat untuk membantu menyelidiki penyebab kebakaran.

Polda Sumut juga telah mendirikan posko untuk menerima pengaduan terkait kasus kebakaran Jalan Nabung Surbakti Kabanjahe, kata Hadi, Selasa (2 Juli 2024).

Ditambahkannya, selain postingan tersebut, masyarakat dapat melaporkan melalui nomor telepon Direktur Reserse Kriminal Kompol Karo AKP Ras Maju Tarigan di 081260976234 dan beberapa nomor lainnya antara lain 081363979697, 082162756175, dan .08.

Polisi juga mengatakan masyarakat bisa melaporkan kejanggalan atau bukti adanya tindak pidana yang diduga menimbulkan kebakaran yang memakan korban jiwa.

Hadi juga memastikan kerahasiaan identitas pelapor akan dijaga.

“Semua informasi dalam pengaduan itu sangat berharga bagi penyidik ​​untuk bisa mengungkap faktanya,” ujarnya.

Polisi kini tengah menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang menewaskan Rico Perfect Pasaribu dan tiga anggota keluarganya.

Sebanyak 16 saksi dimintai keterangan untuk meliput kejadian tersebut.

Pihak berwenang mengatakan mereka melakukan otopsi dan memeriksa tempat kejadian.

“Yang kami kirimkan sebelumnya, kami sudah menanyakan 16 orang saksi yang kami mintai keterangannya, dan kami juga sudah sampaikan bahwa beberapa saksi tersebut merupakan saksi kunci yang mengetahui kejadian tersebut,” ujarnya terjadi. .

Polisi juga menyebut 16 orang yang diperiksa diduga mengetahui sebelum dan sesudah kejadian.

Kami ingin pengusutan tuntas, padahal kami sudah mendapat keterangan dari 16 orang saksi, kata Hadi.

Hadi mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengerahkan laboratorium forensik.

Ia juga tidak menutup kemungkinan polisi sedang melakukan otopsi digital pada ponsel korban.

Upaya mendalami apakah kebakaran di rumah korban ada kaitannya dengan aktivitas kerja korban.

“Kami tidak mau lihat ada kaitannya atau tidak. Yang jelas isi ponselnya. Asal diketahui bisa diretas dan semua penyelidikan akan dilakukan.” Dia berkata.

Kebakaran terjadi di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo pada Kamis (27/6/2024) beberapa jam lalu dan menewaskan empat orang yang berada di dalamnya, termasuk Perfect Pasaribu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *