Koresponden TribuneNews24.com, Nitis Hawar: Laporan
TribuneNews.com, Jakarta – Menteri Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, sebanyak 18,9 juta penerima manfaat dari 514 kabupaten/kota mengikuti program Kartu Prakerja dalam empat tahun sejak diluncurkan pada 2020.
Program Kartu Prakerja juga telah diadopsi oleh masyarakat Indonesia dengan jumlah penerima sebanyak 18,9 juta orang yang tersebar di 514 kabupaten dan kota, kata Airlangga dalam acara temu alumni prakerja di Gedung Ali Vardhan, Kamis (3/10/2024).
“Dan program ini terlalu besar dan tidak ada lembaga pendidikan yang mampu melatih 18,9 juta orang dalam waktu sekitar empat tahun,” tambahnya.
Airlanga mengatakan, perempuan, pemuda, keluarga miskin, penyandang disabilitas, dan masyarakat daerah 3T turut serta dalam program Kartu Prakerja.
Menurut dia, Kartu Prakerja ini memiliki lebih dari 540 lembaga pelatihan dan lebih dari 6.000 jenis pelatihan online dan offline, antara lain pelatihan on-demand, digital skill, green skill, soft skill, perhotelan. Sangat relevan dengan dunia kerja.
“Pengangguran 28 persen, ada yang sudah jadi wirausaha, sebenarnya ada 26 persen, disusul yang tetap bekerja, tapi naik peringkat sekitar 2 persen. Dan 5 persen wirausaha swasta sudah menjadi formal dan meningkat rata-rata. Pendapatannya sekitar 10 persen,” ujarnya.
Kendati demikian, Airlanga mengatakan tantangan yang akan dihadapi ke depan adalah perubahan pasar tenaga kerja dan lapangan kerja. Oleh karena itu, kata dia, ilmu yang ada di dalam kartu tersebut diperlukan berupa informasi sebelum bekerja.
“Tantangan ke depan adalah perubahan permintaan, perubahan pasar tenaga kerja, perubahan lapangan kerja. Jadi menentukan generasi muda ini harus mempunyai keleluasaan dalam menata karir baru, perubahan pekerjaan atau peluang kerja yang akan terjadi di masa depan,” jelasnya. . .