TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rapat tandingan bakal digelar mantan Sekretaris Jenderal Partai Gairah Nasional (PKB), Lukman Edy.
Kongres akan diadakan di Batavia pada 2 September 2024 2-3
Wacana Kongres PKB Tandingani mencuat setelah Kongres di Convention Hall Nusa Dua Bali, Minggu (25/8/2024) memutuskan Muhaimin Iskandar terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Promosi Nasional (PKB) Tahun 2024. -2029 saat itu.
Sekretaris DPP PKB, Abdul Malik Haramain mengatakan, pelaksanaan MPR Bali dilakukan secara tertutup dan melanggar prinsip dasar demokrasi.
Rapat PKB dapat mengganggu stabilitas keamanan, ketentraman masyarakat dan wisatawan se-Bali, kata Malik.
Malik mengatakan, pengumpulan surat dukungan DPC PKB agar Cak Imin kembali menjabat Ketua Umum PKB tidak dilanjutkan karena diduga ada ancaman pemberhentian struktur di belakangnya.
Karena itu, Malik menilai Kongres PKB ke-6 di Bali Nusa Dua Convention Center dinilai sesat, tidak demokratis, dan hanya membuktikan keunggulan politik Cak Imin.
Mengingat keputusan tim pengurus dan seruan PBNU untuk tidak menyelenggarakan Kongres di Bali, maka untuk DPP kami menyelenggarakan kongres pada 2-3 September 2024 di Batavia, ujarnya.
Mantan Sekjen PKB Lukman Edy ditunjuk untuk mempersiapkan konferensi tersebut.
“Lukman Edy ditunjuk untuk mempersiapkan rapat dan melengkapi susunan panitia, panitia penyelenggara, dan panitia pelaksana,” kata Malik.
Malik mengatakan pihaknya punya alasan lain atas konferensi tandingan ini. Diantaranya banyak tokoh senior yang dicopot sepihak oleh kepemimpinan Cak Imin.
Kemudian peran kiai dan ulama di partai semakin terkucil, hanya menjadi pengawas belaka. Oleh karena itu, tidak ada orang lain yang bisa mengoreksi kepemimpinan Cak Imin.
“Beberapa kali terjadi pemecatan terhadap tokoh-tokoh pendiri PKB, sehingga Ketua PBNU Kyai Yahya Cholil Staquf diberhentikan dari perusahaan, padahal dia masih anggota PKB, walaupun ketua umum masih anggota PKB, dia bukan pengurus, dia dikatakan.
Lalu Gus Yaqut Cholil Qumas, lalu Pak Lukman Edi, mantan Sekjen Abdul Kadir yang juga diberhentikan atau dipecat oleh pemerintah karena musyawarah yang tidak dibahas di Dewan, lanjutnya.
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin resmi menerima usulan Dewan Pimpinan Daerah (DPW) Partai Gerakan Nasional (PKB) ke-38 untuk menjadi Ketua Umum PKB.
“Saya mendapat dukungan dari teman-teman semua sebagai Ketua Umum PKB yang baru,” kata Cak Imin.
Setelah menerima permintaan itu, Cak Imin diangkat menjadi pimpinan penuh PKB.
“Kepada Abdul Muhaimin Iskandar amanat Ketua Umum DPP PKB masa jabatan 2024-2009 dan amanah tunggal rapat PKB 2024. Apakah bisa disetujui?” ujar Ketua Paripurna Kongres IV PKB Jazilul Fawaid yang disambut seruan setuju para peserta konferensi.
Setelah itu, dalam rapat paripurna juga disepakati bahwa Ketua Dewan Syuro PKB akan jatuh di tangan KH Ma’ruf Amin.
“Sebagai ketua sidang, apakah seluruh peserta muktamirin bertemu dengan Kiai Ma’ruf Amin selaku Ketua Syuro DPP Dewan PKB?” tanya Jazilul yang menemui muktamirin sambil berteriak mengiyakan. Reaksi Cak Imin
Rapat PKB Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengaku cuek. Menurutnya, rencana tersebut tidak jelas.
“Kami kira masyarakat belum jelas,” kata Cak Imin.
Saat ditanya apakah ada PKB yang diharapkan ada di kubu Cak Imin untuk rencana Kongres Tandingan, Wakil Ketua DPR itu mengatakan hal itu tidak perlu.
“Belum jelas apa yang ditunggu masyarakat,” katanya.
Menurut Cak Imin, pertemuan tandingan yang disebut-sebut digelar di Jakarta merupakan kegiatan ilegal dan tidak mengikuti hukum yang berlaku di Indonesia.
Yang liar, di Indonesia tidak ada aturan hukum yang memberikan kebebasan kepada masyarakat yang tidak tahu dari mana asalnya, kata Cak Imin.
Menaker dan Migrasi juga angkat bicara mengenai dinamika yang terjadi selama pelaksanaan Kongres PKB di Bali.
Ia mengatakan, ada beberapa penyerang berpakaian PKB yang mencoba masuk ke lantai 6 Kongres PKB.
“Berbaju PKB, kita serang untuk mengganggu Kongres ini. Bukan kita yang dihalangi, tapi para pecalang Bali. Para pecalang Bali adalah aparat keamanan yang tidak pernah ingin terjadi kerusuhan di Bali. Alhamdulillah cepat sekali terjadi,” kata Cak Imen .
Cak Imin pun meminta mereka datang dan menjadi kader Nahdlatul Ulama (NU) yang malas.
“Kalau kamu orang yang baik hati, cinta damai, tunjukkan wajahmu. Kalau kamu kader NU, jangan jadi kader NU yang pengecut!” katanya.
Ia pun menyoroti sahnya posisinya saat ini sebagai Ketua Umum PKB.
“Saya mau sampaikan, bukan kader NU sejati yang malas! Mereka mengirimkan bandit. Alhamdulillah terima kasih kepada raja-raja yang membantu kubu Bali, proses memenangkan konstitusi ini,” kata Cak Imin.
“Saya ingin sampaikan bahwa PKB dilindungi oleh konstitusi negara. Mengganggu PKB berarti mengganggu konstitusi Indonesia, sehingga merusak independensi PKB terhadap lembaga-lembaga negara,” ujarnya (Tribune Network /den/riz/ .