Luhut Sebut Harga Tiket Pesawat di Indonesia Mahal, Ngaku Pemerintah Lagi Cari Cara Menurunkannya

Reporter Tribune.com Dennis Destriwan melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyiapkan langkah penurunan harga tiket pesawat. Langkah-langkah tersebut termasuk meningkatkan kinerja penerbangan.

Luhut mengatakan hal itu harus dilakukan. Selain itu, biaya per blok jam (CBH), yang merupakan komponen terbesar biaya operasional pesawat, memerlukan strategi untuk mengurangi biayanya.

Luhut mengatakan dalam keterangan video, Kamis (11/7/2024) “Selain itu, kami sedang merumuskan strategi berbasis layanan pesawat dan maskapai untuk menekan biaya CBH.”

Luhut menambahkan, pemerintah akan mempercepat kebijakan pembebasan pajak penghasilan dan membuka pembatasan dan pembatasan barang impor tertentu untuk kepentingan maskapai penerbangan. Menurut Luhut, porsi pemeliharaan mencapai 16 persen dari total porsi avtur.

Hal ini juga terkait dengan sistem penerapan tarif berdasarkan sektor jalan yang berdampak pada penerapan PPN, Wajib Service Charge (IWJR), dan Passenger Service Charge (PSC) yang dibebankan atau diubah kepada penumpang. Penerbangan.

“Cara perhitungan tarifnya perlu disesuaikan,” jelasnya.

Mengingat biaya operasional maskapai penerbangan pada jam terbang akan berdampak signifikan terhadap pengurangan beban biaya tiket pesawat.

Kemudian tinjau peran pendapatan kargo yang sering diabaikan dalam pendapatan maskapai penerbangan.

“Hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan plafon tarif,” kata Luhut.

Menurut Luhut, pemerintah juga menjajaki peluang pemberian insentif pajak pertambahan nilai pemerintah (PPN DTP) untuk destinasi yang lebih prioritas.

Nantinya, seluruh upaya efisiensi tersebut diawasi langsung oleh Badan Pengawasan Harga Tiket Pesawat Nasional. Secara khusus akan dilakukan peninjauan detail terkait harga tiket pesawat bulanan.

Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional, 4,7 miliar penumpang akan melakukan perjalanan keliling dunia pada tahun 2024, atau 200 juta lebih banyak penumpang dibandingkan tahun 2019.

Menurut Luhut, harga tiket pesawat di Indonesia sangat mahal dibandingkan negara-negara ASEAN dan negara dengan jumlah penduduk besar.

“Indonesia negara termahal kedua setelah Brazil,” tambah Luhut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *