Luhut Bocorkan Kebijakan Kenaikan Tarif PPN 12 Persen di 2025

 

Laporan reporter tribunnews.com, nitis hawaroh 

Tribunnews.com, Jakarta – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan penerapan tarif pajak pada nilai tambah (PPN) adalah 12 persen pada tahun 2025.

Menurutnya, pemerintah harus menawarkan insentif bagi orang -orang dari kelas menengah sebelum PPN ini meningkat sebesar 12 persen. 

“Ya, hampir pasti akan ditunda,” kata Luhut kepada wartawan setelah Rabu (2011/2024) menggunakan hak suara mereka di Jakart.

Luhut mengatakan pemerintah menghitung rangsangan dalam bentuk bantuan sosial (bantuan sosial), yang harus diberikan kepada orang -orang dari kelas menengah. 

“PPN 12 harus mendapatkan insentif bagi orang -orang yang ekonominya sulit, itu dapat dihitung selama dua bulan, tiga bulan,” kata Luhuts.

“Ada perhitungan, tetapi diberikan untuk listrik. Karena jika kemudian diberikan kepada orang -orang yang takut ditanam lagi,” tambahnya.

Adapun Selasa (11/26) kemarin, Menteri Peluang mengoordinasikan Muhaimin Iskandar (CAK IMIN) dan Menteri Sosial (Menteri Sosial) Saifullah Yusuf bertemu dengan Presiden Indonesia Prabov Subianto untuk membahas bantuan sosial.

CAK IMIN mengutip Compass.com dan mengatakan pemerintah berencana untuk menyetor bantuan sosial (bantuan sosial) kepada orang -orang yang telah dipengaruhi oleh peningkatan nilai tambahan (PPN) hingga 12 persen. 

Namun demikian, Kak Imin mengatakan pemerintah masih merumuskan kebijakan teknis. Sebagian besar melihat posisi kelas menengah dan pengalaman masyarakat yang rentan dalam kemiskinan.

“Sampai hari ini, kategori kelas menengah dan rentan harus disebut kastil, Jakarta. 

Sementara itu, Saifullah Yusuf mengatakan Menteri Urusan Sosial (Menteri Sosial) mengatakan rencana untuk menawarkan bantuan sosial kepada komunitas PPN 12 persen yang terkena dampak masih akan terlihat di bawah ini. Karena masih dimaksudkan untuk menjamin bantuan sosial saat ini. 

“Kita akan lihat nanti, kita akan melihatnya nanti. Sekarang yang paling penting adalah memastikan data terlebih dahulu, jika data jelas tentang sesuatu nanti,” tambahnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *