Laporan Koresponden Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) akan menambah armada bus listrik sebagai upaya perseroan memperkuat divisi rental kendaraan.
Hal ini sejalan dengan rencana Kementerian Perhubungan RI dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek untuk mempercepat pengembangan ekosistem angkutan umum listrik di Jabodetabek.
“Kami juga akan terus memperkuat segmen sewa jangka panjang yang memberikan pendapatan tetap kepada perusahaan,” kata CEO LRNA Ryanta Soerbakti, MBA, dalam paparan publik secara online, Jumat (21/6/2024).
Ryanta mengatakan, strategi perseroan selanjutnya adalah menggandeng moda transportasi darat lain, seperti kereta api berkecepatan tinggi yang sedang dikembangkan pemerintah.
Lorena juga akan memberikan update berkala mengenai sektor bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) terkait pemulihan perekonomian Indonesia.
“Kami juga akan terus mengupayakan efisiensi di segala bidang, meningkatkan pengendalian penerimaan dan pengeluaran, penerapan metode pembayaran tiket non-tunai dan penggunaan tiket online yang telah dikembangkan selama 10 tahun, yang juga akan bekerja sama dengan partner seperti Traveloka dan Redbus. .” . .
Pada tahun 2024 Jumat, 21 Juni Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Swiss Belin Bogor. RUPST juga menyetujui beberapa agenda tahunan, termasuk pengesahan laporan tahun buku 2023.
Dilihat dari hasil keuangan, pendapatan operasional perseroan sedikit menurun dari Rp 0,15 persen sepanjang tahun 2023. 93,102 miliar pada tahun 2022 menjadi 92,958 miliar pada tahun 2023
Pendapatan terbesar Lorena masih berasal dari jalur bus AKAP yang berjumlah 73,03 miliar. Rp, disusul jalur sewa bus senilai 13,47 miliar. Rp78,56 dan 14,49 persen.
Perusahaan memperoleh $25,56 miliar. Laba kotor Rp yakni 271 persen. lebih dari tahun 2022, dan laba kotor 6,89 miliar.
Rugi bersih LRNA berhasil ditekan hingga 96,35% pada tahun ini. menjadi hanya 777 juta Rp pada tahun 2023 dibandingkan Rp 21,31 miliar pada tahun sebelumnya.
Namun demikian, pada tahun 2023 LRNA berhasil mencatatkan total 135,87 miliar. Laba yang diperoleh sebesar Rp 21,32 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Kerugian sebesar Rp 136,66 miliar yang terkena dampaknya IDR meningkatkan surplus revaluasi aset tetap.
Tahun ini, tahun pertama tahun 2024 kuartal tersebut, perseroan berhasil mencatatkan 19,06 miliar Pendapatan Rp, 3 persen. lebih banyak dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama yakni 18,49 miliar.
Kontribusi terbesar hingga tahun 2024 Pendapatan Q1 masih terdiri dari bisnis bus AKAP, senilai $14,29 miliar. Rp, dan sewa bus – 2,53 miliar.
Namun lini bisnis bus angkutan bandara atau Jabodetabek Airport Connexion (JAC) tumbuh sebesar 65 persen. hingga 1,68 miliar Rp dibandingkan periode yang sama tahun lalu – 1,02 miliar.
Tahun lalu, bisnis JAC mampu menghasilkan $3,56 miliar. Rp, naik 5 persen dari tahun 2022. – 3,39 miliar
“Perusahaan yakin pertumbuhan segmen bus angkutan bandara dan segmen penyewaan bus akan meningkat signifikan dari waktu ke waktu, didukung oleh potensi pasar yang ada,” kata Ryanta.
Perseroan akan terus mengembangkan angkutan bandara, Trans Jabodetabek Reguler (TJR) dan Jabodetabek Residence Connection (JRC) serta angkutan sewa jangka panjang sehingga perseroan tidak lagi bergantung pada satu sektor yaitu AKAP.
Hingga tahun 2023 Mulai akhir Desember, Lorena akan mengoperasikan bus AKAP di lebih dari 20 rute, antara lain Pekanbaru, Jambi, Palembang, Prabumulih, Lampung, Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Madura, Malang, Jember, Banyuwangi, dan Denpasar.