Lonjakan Karier Bibie Cucu SYL: Jabat Tenaga Ahli Kementan, Lalu Jadi Komisaris Perusahaan Tambang

TRIBUNNEWS.COM – Informasi terkait kiprah cucu mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo atau SYL Andi Tenri Bilang Radiansyah Melati terungkap di pengadilan dalam kasus skandal dan pemerasan di kementerian. Pertanian (Sementan).

Berdasarkan laporan saksi mata, perempuan bernama Bibi itu pernah bekerja sebagai ahli di Kementerian Pertanian selama dua tahun.

Bahkan tak main-main gajinya mulai Rp 4 juta hingga naik Rp 10 juta.

Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian era SYL Rininta Octorini saat sidang di Pengadilan Tipikor (TPIKOR) Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Setelah bekerja sebagai tenaga ahli di Kementerian Pertanian selama dua tahun, Bibi PT Nagtana menjadi komisaris di perusahaan pertambangan bernama Pilar Abadi.

Dia dihadirkan kemarin (29/5/2024) sebagai saksi dalam kasus tersebut oleh Thita Syahrul, Nurhabibah Almajid, asisten Bibi Indira Chunda.

Lantas bagaimana detail saksi ‘karier’ Bibi? Berikut ulasannya.

Menjadi tenaga ahli Kementerian Pertanian selama 2 tahun dan mendapat gaji Rp 10 juta.

Protokol Menteri Pertanian pada masa SYL; Rininta Octorini mengatakan Bibi merupakan Sekretaris Jenderal Bagian Hukum Kementerian Pertanian.

Selama menjabat, Rini mengungkapkan gaji Bibi sebesar Rp 10 juta per bulan.

Awalnya terungkap pengacara KPK menanyakan Rini apakah mengenal Andy Tenri.

Ia pun mengaku mengenal cucu SYL.

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemudian bertanya kembali apakah benar Andy Tenri digaji Rp 10 juta per bulan di Kementerian Pertanian.

Rini kembali membenarkan hal tersebut.

“Kamu pernah dengar Tenri Se Radisyah?” tanya jaksa.

“Iya” jawab Rini.

“Siapa?” tanya jaksa.

“Cucu Menteri,” jawab Rini.

“Apakah kamu pernah dibayar atas pengetahuanmu?” tanya jaksa.

“Iya” jawab Rini.

“Rp 10 juta?” tanya jaksa.

“Sudah,” jawab Rini.

Lalu, jaksa menanyakan bagaimana Rini tahu gaji Andy Tenri Rp 10 juta.

Hal ini diberitahukan kepada Renee oleh seorang pria bernama Agung, pegawai Biro Hukum Kementerian Pertanian.

Selain itu, ia juga menginformasikan bahwa Andy Tenri akan menerima gaji sebesar Rp 10 juta mulai tahun 2022.

Gaji pertama Tenri adalah Rp4 juta.

Sejak kapan kamu menerima kehormatan ini?

“Saya lupa berapa tahun lalu saya menerima honor tersebut, tapi kalau tidak salah, Bibi adalah Sekjen Bidang Hukum mulai tahun 2022,” jawab Rini.

“Berapa biaya pertama?” tanya jaksa.

“Pertama kali Rp 4 juta kalau tidak salah,” jawab Rini.

Lalu jaksa menanyakan alasan Andy Tenry diberi penghargaan lagi.

Setelah itu, Rini mengatakan ada keinginan para pimpinan agar tidak mendapat remunerasi.

Namun pimpinan tersebut mengaku tidak mengenal penanya.

“Siapa nama pemimpin itu?” dia bertanya pada jaksa.

“Pak Agung tidak mengatakan itu secara langsung,” jawab Rini.

“Apakah Anda menyebut nama Pak Agung Pak Menteri?” tanya jaksa.

“Tidak ada menteri,” jawab Rini.

“Apakah dia pegawai pemerintah di Kementerian Pertanian?” tanya jaksa.

“Tidak Pak,” jawab Rini.

Dalam persidangan lebih lanjut, terungkap kenaikan gaji Bibi merupakan permintaan kakeknya.

Kuku Syahrul Yasin Limpo (SYL) Andy Tenri Bilang, yang pernah menjabat sebagai komisaris sebuah perusahaan pertambangan, telah mengundurkan diri sebagai saksi dari Kementerian Pertanian dalam sidang korupsi bersama salah satu terdakwa Syahrul Yasin Limpo. JAKARTA, Senin (27/5/2024) ?Saksi yang dihadirkan jaksa, termasuk istri SYL, Ayun Sri Harhap, akan diperiksa dalam sidang lanjutan mantan Menteri Pertanian tersebut. Putra SYL Kemal Redindo dan cucu SYL Andy Tenri Bilang. Triban News/Erawan Rismawan (Triban News/Erawan Rismawan)

Setelah spesialisasi di Kementerian Pertanian, Bibi bekerja sebagai Komisaris di Perusahaan Tambang PT Nagtana Pilar Abadi.

Hal itu diungkapkan Nurhabiba saat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kemarin.

Awalnya, hakim anggota Ida Ayu Mustikavati mempertanyakan tugas Nurhabiba di perusahaan tambang tersebut.

Nurhabiba kemudian mengaku Bibi membantunya mengelola perusahaan, terutama dalam urusan keuangan.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2022.

“Saudaraku, peran apa yang kamu mainkan di PT?” tanya hakim.

“Jadi saya minta dia ikut program Bibi. Saat itu Bibi mendirikan perusahaan dan memintanya untuk mengurus biaya rekaman,” jawab Nurhabiba.

Ia juga menjelaskan, Bibi menjabat sebagai komisaris dan seseorang bernama Muhammad Reno sebagai direktur.

Nurhabiba kemudian menjelaskan rincian pekerjaan yang telah dilakukannya, seperti catatan pengeluaran perusahaan.

Mendengar penjelasan tersebut, hakim menanyakan rincian biaya perusahaan.

Nurhabib mengatakan, belanja tersebut kemudian digunakan untuk membangun toilet dan membeli kasur untuk para pegawai.

“Apakah kamu tahu berapa biayanya?”

Nurhabiba menjawab, “Perusahaan baru saja dimulai, jadi kami hanya perlu memperhitungkan pengeluaran-pengeluaran kecil seperti pekerjaan tanah, pembelian kasur untuk karyawan, dll.”

Hakim kemudian menanyakan sudah berapa lama Noorhabibah terlibat dalam kepengurusan perusahaan tersebut.

Ia pun menjawab, perusahaan tambang tidak perlu perawatan terus-menerus.

Hakim kemudian membenarkan kebenaran Nurhabiba bahwa Bibi memintanya menggantikan dirinya sebagai komisaris.

Nurhabiba pun mengungkapkan bahwa hal tersebut benar adanya.

Noorhabiba mengatakan, alasan Bibi mundur dari jabatan komisaris karena yang bersangkutan ingin menjadi calon MLA pada pemilu 2024.

“Jadi, Anda di sini untuk menggantikan Bibi sebagai komisaris?” tanya hakim.

“Setelah saya menjalankan perusahaan selama lima bulan, Bibb bertanya kepada saya, ‘Saudara Bibb, bisakah saya diangkat menjadi Komisaris Utama?’

“Jadi, Anda akan menjadi komisaris?” tanya hakim lagi.

“Benar, Tuanku. Dua bulan penuh,” jawab Nurhabiba.

Nurhabiba mengaku ingin menerima tawaran Bibi sebagai komisaris perusahaan

Hakim kemudian menanyakan kepada Nurhabibah apakah uang tersebut dibayarkan melalui perusahaan.

Ia pun menyetujui dan membayar Rp 4,5 juta per bulan.

“Apakah kamu masih dibayar oleh PT?” dia bertanya pada hakim.

Raja

“Berapa gajimu?” dia bertanya pada hakim.

Gajinya Rp 4,5 juta, jawab Nurhabiba.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel berikutnya tentang tuduhan korupsi Kementerian Pertanian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *