Pemakaman Lima IDF di Terowongan, Al Qassam Mendobrak Gerbang yang Direbut Pasukan Israel
TRIBUNNEWS.COM – Sayap bersenjata Brigade Al-Qassam Hamas mengatakan pada Kamis (6/6/2024) bahwa mereka memasang jebakan di dekat titik masuk pasukan Israel di dekat Rafah.
Lima tentara Israel dilaporkan tewas dalam penyergapan Al Qassam.
“Pintu masuk terowongan bawah tanah telah dibangun di dekat lingkungan Tal Zurab di sebelah barat Rafah di Jalur Gaza selatan,” kata al-Qassam dalam siaran persnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai operasi tersebut.
Tidak ada tanggapan dari Israel.
Dalam pernyataan lain di Telegram, Brigade al-Qassam mengaku menyerang markas unit tentara Israel yang beroperasi di kota Rafah, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kamis dini hari, tentara Israel membunuh tiga warga Palestina yang mencoba melintasi pagar perbatasan Gaza-Israel di timur Rafah.
Situs web Khabarni melaporkan bahwa al-Qassam menyusup ke medan perang Jalur Gaza dan melakukan beberapa serangan mematikan terhadap pasukan pendudukan Israel pada Kamis ini. Pejuang dari Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam parade militer. Al Qassam melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa pasukan IDF ketika tentara pendudukan melancarkan serangan militer di Rafah, Gaza selatan. Lima operasi penyerbuan dalam satu hari
Menurut situs pemantau Khabarni, aksi utama yang dilakukan Brigade Al Qassam pada Kamis sore adalah sebagai berikut:
● Operasi pendaratan di belakang garis di Rafah
● Perwira IDF Zeid Mazarib terbunuh dalam operasi pendaratan militer di Kassamiya
● Pengeboman terowongan Qassami oleh 5 tentara di Rafah
● Pasukan penyerang IDF dihancurkan oleh mortir Qassam
● 7 kendaraan dan tank IDF menjadi sasaran dan dihancurkan
– Jumlah tentara IDF yang tewas: 6
– Jumlah kendaraan lapis baja IDF yang hancur: Angkatan Darat AS, Angkatan Laut AS, dan 7 tentara Israel pada hari Kamis memasang Dermaga Trident, dermaga terapung sementara untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke pantai Gaza. (Panglima Tertinggi AS) AS menggunakan dermaga apung Gaza sebagai tempat uji coba senjata
Secara terpisah, Amerika Serikat (AS) dilaporkan menggunakan kapal feri terapung di Jalur Gaza tidak hanya untuk mempercepat pengiriman bantuan ke Jalur Gaza, tetapi juga untuk menguji senjata baru.
“Amerika Serikat telah mengirimkan kendaraan lapis baja baru ke Gaza untuk menguji senjata yang akan digunakan di Ukraina, karena Pentagon berharap senjata tersebut akan membantu melawan serangan pesawat tak berawak Rusia,” demikian laporan Institut Libertarian yang dikutip oleh Sputnik.
“Kementerian Pertahanan telah mengerahkan dua Sistem Kekalahan Terintegrasi (M-LIDS) yang tetap, lambat, dan tidak berawak di Gaza sejak Mei.”
Media Inggris, The Telegraph, juga menyebut penyebaran M-LIDS oleh Amerika Serikat.
“Ketika militer AS membawa beberapa kapal yang membawa pasukan dan perbekalan ke Gaza sebagai bagian dari armada kemanusiaan AS, mereka membawa salah satu kendaraan M-LIDS asli dengan dermaga terapung untuk bantuan makanan,” kata Telegraph.
“Ketika dermaga berawak dibuat pada awal Mei, setidaknya satu kendaraan M-LIDS diturunkan dari dermaga dan ditempatkan di pantai di samping truk alat berat yang membawa meriam berpemandu radar 20 mm,” ujarnya. Dermaga terapung yang dibangun Amerika Serikat di Jalur Gaza. (Mantan/Mannifabian)
Laporan lembaga libertarian tersebut menegaskan dugaan para pengamat bahwa dermaga AS juga dapat digunakan untuk tujuan militer.
M-LIDS merupakan senjata anti drone yang terdiri dari seperangkat sensor dan meriam kaliber 30 mm yang dipasang pada kendaraan tahan ranjau.
M-LIDS adalah bagian dari dermaga apung senilai $320 juta untuk Gaza.
Presiden AS Joe Biden memastikan proyek pembangunan dermaga tidak memerlukan pendaratan pasukan AS di pantai.
Namun, gambar menunjukkan bahwa M-LIDS Amerika berada di perairan yang sangat dangkal.
Dermaga terapung Amerika kini dianggap sebagai bencana. Biaya konstruksi melonjak dan tiga tentara Amerika terluka.
Selain itu, dermaga tersebut dipindahkan karena pengaruh cuaca. Dalam beberapa hari DOC aktif, bantuan yang disalurkan ke Gaza hanya terbatas.
M-LIDS dikerahkan bekerja sama dengan tentara Israel. Libertarian Institute mengatakan hal ini memperkuat tuduhan bahwa Amerika Serikat juga terlibat dalam kejahatan perang Israel di Gaza.
(Berita Tribune/Februari)