Tribunnews.com – Haji Faisal mengomentari kedekatan putranya Fuji dengan pencipta isi Malaysia Aisar Khalid.
Hadji Faisal mengakui bahwa tidak ada masalah Fuji, yang sekarang dekat dengan orang tersebut.
Sebagai orang tua, Hadji Faisal memutuskan untuk tidak mengganggu romansa putranya.
“Kami mengatur, kami tidak memaksakan waktu. Sudah waktunya ketika kota Nurbaya dulu,” kata Haji Faisal, dikutip dari penyelidikan mendalam dari YouTube, Rabu (12/18/2024).
Hadji Faisal mengatakan bahwa sekarang anaknya lebih bebas dalam memilih pasangan.
Rupanya Hadji Faisal ingin putrinya bahagia dengan pilihannya.
“Sekarang berikan kebebasan di mana mereka akan bahagia, di mana mereka akan memiliki masa depan yang lebih baik, ya, dia tahu lebih baik,” katanya.
“Orang -orang muda sekarang pintar,” lanjutnya.
Meski begitu, dia akan terus memberi tahu anak -anaknya.
Termasuk narasi pengalaman hidup yang telah mereka lalui.
Sangat berguna bahwa anak -anak mereka nantinya dapat menggunakan cerita sebagai pelajaran seumur hidup.
“Kita hanya perlu mengungkapkan pendapat, memberikan pengalaman yang kita temui.”
“Keputusan itu ada di tangannya, kami membenarkan, jika itu bagus: ya,” jelasnya.
Di sisi lain, Aisar Khaled tampaknya merasa tidak nyaman, karena dia selalu berkedip untuk mengambil Fuji.
Aisar juga memprotes penggemar yang sering menghubungkannya dengan Sister Fadli Faisal.
Secara khusus, untuk memperingatkan penggemar untuk tidak memaksanya untuk melanjutkan.
“Beginilah cara saya bertemu dengan ibu saya dan Allah akan mengambil Fuji, tolong ambil Fuji, silakan kembali juga,” kata Aisar.
Dia ingat bahwa pengantar membutuhkan proses sebelum hubungan akan ditutup dan dibangun.
Biz Aisar menggambarkan warga negara Indonesia sebagai tidak sabar.
“Bersabarlah, suatu hari kita tahu orang -orang, jangan seperti itu, kita saling kenal terlebih dahulu.”
“Aku berpikir, aku tidak sabar,” dia menjelaskan lagi.
“Orang pertama tahu, ‘Assalamualaikum karena Anda ingin mengambil gambar’,” tambahnya. Anda ingin tahu Fuji lebih dalam, sifat ketenaran Aisar Halited Kongata, yang pertama kali memikatnya. (Galeri Tribune News)
Kemudian Aisar meminta warga untuk menjadi lebih realistis.
Bahkan seorang pria 24 tahun yang sangat menunjuk ke kepalanya dan memanggil warga negara.
“Di sini, jaga aku juga, gunakan otakmu (gunakan otaknya),” kata Aisar, menunjuk ke kepalanya.
“Jangan terlambat,” katanya.
(Tribunnews.com/ifan/ayu)